DAURAH ILMIAH KITAB USHULUS ATS-TSALATSAH #3


- بسم الله الرحمن الرحيم -


🌸 DAURAH ILMIAH 🌸

KITAB USHULUS ATS-TSALATSAH 

Ustadzah Haifa Umm Muhammad حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Alhamdulillah, 

Shalawat dan salam kepada Nabiyullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga hari kiamat. 

أما بعد

In syaa Allah kita lanjutkan malam ini pembahasan kitab Ushul Tsalatsah (tiga landasan pokok) karya Imam Muhammad bin Abdil Wahhab.

Pada pertemuan sebelumnya, kita sudah membahas 4 perkara yang wajib dipelajari oleh kaum muslimin, yaitu:

1. Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya, dan mengenal agama islam dengan dalil-dalilnya.

2. Amal

3. Dakwah

4. Bersabar atas gangguan didalamnya


Dalil dari empat perkara tersebut adalah firman Allah Ta'ala yaitu :

والعصر • إن الإنسان لفي خسر • إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر

"Demi Masa. Sungguh manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran" [Al Ashr (103) : 1-3]


🌷Penjelasan dalil surat tersebut yaitu :


1. Ilmu

Yaitu pada kalimat

إلا الذين آمنوا

"Kecuali orang-orang yang beriman"

💬 Ketahuilah, bahwa iman itu tidak akan dapat direalisasikan kecuali dengan ilmu.


2. Amal

Yaitu pada kalimat 

وعملوا الصالحات

"Dan beramal shalih"


3. Dakwah

Yaitu pada kalimat

وتواصوا بالحق

"Dan saling menasehati dalam kebenaran"


4. Bersabar atas gangguan didalamnya.

Yaitu pada kalimat 

وتواصوا بالصبر

"Dan saling menasehati dalam kesabaran"


Surat Al Ashr adalah surat pendek yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Dari surat singkat ini kita mendapatkan banyak hikmah dan faedah yang luar biasa.

Pada surat Al Ashr, Allah Ta'la memulai dengan sumpah; والعصر (Demi Masa). Allah Ta'la memiliki hikmah pada semua penciptaan-Nya, pada ketetapan-Nya, pada syariat-syariatNya.

Allah Ta'ala tidak akan bersumpah dengan makhluk-Nya kecuali pasti ada hikmah dibaliknya. Allah dalam surat ini bersumpah demi Waktu yang diciptakan untuk menunjukkan betapa pentingnya Waktu. Allah Maha Kuasa bersumpah demi apapun yang Allah kehendaki, seperti Al fajr, Al Lail, dan lain sebagainya.

Tapi kita sebagai hamba Allah, tidak boleh bersumpah demi apapun atau siapapun. Bersumpah hanya boleh atas nama Allah, Tidak boleh dengan selain-Nya.


Allah bersumpah والعصر "Demi Masa."

Sungguh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Seluruh manusia berada dalam kerugian.. kecuali empat golongan, yaitu

1. Orang-orang yang beriman, 

2. Beramal shalih, 

3. Saling menasihati dalam kebaikan

4. Saling menasihati dalam kesabaran.

Semuanya mengalami kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal shalih, saling menasihati dalam kebaikan dan saling menasihati dalam kesabaran.


Terkait beramal shalih, tidak akan diterima amalan seseorang kecuali dengan 2 syarat: 

1). Ikhlas, semata mengharap wajah Allah

2). Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

Maka tidak semua amalan dapat disebut sebagai amal shalih, kecuali dengan dua syarat tersebut (ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam).


Setelah beriman, berilmu, beramal maka wajib untuk mendakwahkan ilmu tersebut kepada manusia. Mendakwahkan Ilmu yang haq dan satu sama lain saling nasehat-menasehati. Saling mengajak kepada kebenaran, kepada manhaj dan aqidah yang haq. Menasehati dan mengajak kepada akhlak yang baik, Karena sesungguhnya agama kita ini seluruhnya adalah akhlak. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.

Sebaik-baik ummat adalah mereka yang menyeru kepada perkara ma'ruf dan mencegah dari perkara mungkar. Firman Allah Ta'ala :

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ..

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.." (Qs. Ali Imran : 110)

Dalam berdakwah, wajib bagi kita untuk bersabar atas semua gangguan yang ada. Para Nabi dan Rasul, mereka juga mengalami hal yang sama dalam berdakwah. Pasti ada ujian di dalamnya.

Maka siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, pasti akan merasakan ujian. Akan tetapi, ketahuilah bahwa bersamaan dengan itu, Allah adalah Dzat Yang Maha Lembut terhadap hamba-hambaNya. Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar kemampuannya. Seseorang akan diuji sesuai dengan kadar keimanannya.


🥀Terkadang ya akhawat, kita melihat orang yang sedang diuji dengan ujian yang sangat berat lalu kita mengatakan : "Jika aku yang diuji dengan perkara tersebut, aku tidak akan sanggup". Ini bukti bahwa Allah menguji hamba-Nya sesuai dengan kemampuan hamba-Nya.

Maka sungguh Allah mengetahui bahwa hamba yang diuji tersebut mampu melewati ujiannnya, dan ujian tersebut tidak diberikan kepada kita sebab Allah mengetahui kadar kita.


Surat Al Ashr ini adalah surat yang agung. Imam Syafi'i rahimahullah berkata: 

لو ما أنزل الله حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم

"Sekiranya Allah tidak menurunkan hujjah bagi makhluk-Nya kecuali surat ini (yaitu surat Al Ashr), maka itu telah cukup bagi mereka"

Ucapan ini menunjukkan kejelian imam Syafi'i dalam memahami suatu hal. Tapi bukanlah maksudnya surat Al Ashr tersebut mencakup seluruh syariat dalam agama ini sehingga makhluk tidak butuh surat yang lain yang ada di dalam Al-Qur'an. 

Yang dimaksud Imam Syafi'i dengan ucapan beliau tersebut adalah, surat ini cukup bagi hamba untuk berpegang teguh dengan agama ini. Yaitu surat ini cukup untuk menjadi hujjah bagi mereka agar mereka berpegang teguh dengan agama.

Maka wajib bagi kita semua untuk berlepas diri dari bentuk kerugian, yaitu dengan menerapkan empat hal yang disebutkan dalam surat Al Ashr tersebut sebab ini adalah jalan keselamatan di akhirat kelak.

Tidak ada lagi di akhirat kelak yang mengatakan "aku tidak tahu apa saja sebab-sebab keselamatan", sementara dia telah membaca dan mengetahui surat ini. Dan diantara pentingnya mempelajari tafsir adalah, engkau paham maknanya, paham maksud Allah dalam firman-Nya dan engkau bisa beramal dengan apa perintah dan larangan Allah .

Berkata Ibnu Mas'ud Ketika kita mendengar ayat alquran dibacakan perhatikan, sesungguhnya di dalamnya adalah perintah atau larangan. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, 

“Apabila engkau mendengar ayat Yaa ayyuhalladzina amanu (Hai orang-orang yang beriman), maka siapkan pendengaranmu. Karena setelahnya akan dibicarakan perintah yang harus engkau kerjakan. Atau larangan yang haru kau tinggalkan.”

Ustadzah menasehatkan kepada kita semuanya, setelah kelas ini selesai, agar semuanya membaca tafsir dari surat ini dan mentadabburinya. 

Surat ini menjelaskan sebab-sebab kebahagiaan dan juga kesengsaraan. Pada akhir tafsir surat Al ‘Ashr ini, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

فَبِالِأَمْرَيْنِ اْلأَوَّلِيْنَ، يُكَمِّلُ اْلإِنْسَانُ نَفْسَهُ، وَبِالْأَمْرَيْنِ اْلأَخِيْرِيْنَ يُكَمِّلُ غَيْرَهُ، وَبِتَكْمِيْلِ اْلأُمُوْرِ اْلأَرْبَعَةِ، يَكُوْنُ اْلإِنْسَانُ قَدْ سَلِمَ تعل مِنَ الْخُسَارِ، وَفَازَ بِالْرِبْحِ [الْعَظِيْمِ]

”Maka dengan dua hal yang pertama (ilmu dan amal), manusia dapat menyempurnakan dirinya sendiri. Sedangkan dengan dua hal yang terakhir (berdakwah dan bersabar), manusia dapat menyempurnakan orang lain. Dan dengan menyempurnakan keempat kriteria tersebut, manusia dapat selamat dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang besar” [Taisiir Karimir Rohmaan hal. 934].


Syaikh melanjutkan dalam kitab ini, Dan Imam Bukhari rahimahullah berkata:

باب العلم قبل القول والعمل

"Bab ilmu sebelum berucap dan beramal"


Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah dalam Tsalatsatul Ushul kembali berkata,

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ: لَوْ مَا أَنْزَلَ اللهُ حُجَّةً عَلَى خَلْقِهِ إِلاَّ هَذِهِ السُّوْرَةُ لَكَفَتْهُمْ.

وَقَالَ البُخَارِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى:

“بَابُ: العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالْعَمَلِ، وَالدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ} فبدأ بالعلم قبل القول والعمل”.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Andai Allah menurunkan hujjah pada hamba hanyalah surat Al-‘Ashr ini, tentu itu sudah mencukupi mereka.”


Imam Bukhari rahimahullah berkata, “Bab ‘Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal’, dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), ‘Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu’.” (QS. Muhammad: 19). Dalam ayat ini, Allah memulai dengan berilmu lalu beramal.


Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala:

فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك

"Ilmuilah bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, dan mintalah ampunan atas dosamu" [Qs. Muhammad (47) : 19]


Pada ayat ini, Allah Ta'ala menyebutkan pertama: فاعلم (ilmuilah/ketahuilah)

"فَٱعۡلَمۡ أنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ" 

"Ketahuilah Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah"

• Yang pertama adalah ilmu, lalu..

"وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ"

"..dan mohonlah ampunan atas dosamu.. "

• Yang kedua adalah amal 

(QS. Surat Muhammad: 19]


Kesimpulannya surah Muhammad : 19 yaitu :

1. Keutamaan ilmu.

2. Berilmu lebih didahulukan sebelum beramal.

Maka wajib untuk berilmu sebelum beramal, sebelum berdakwah kepada manusia.


Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semuanya ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah berdasarkan pemahaman para salafussalih

Tidak bermanfaat amalan seorang hamba yang beramal di atas kejahilan, tanpa ilmu.

Hal yang utama dan terpenting adalah ilmu mengenal Allah, Ilmu akan menunjukkan kepada kita jalan menuju Allah dan jalan menuju kebahagiaan.

Mengenal Allah adalah jalan keselamatan. Dan Jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan terangkum dalam surat Al Ashr. 

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semuanya ilmu yang bermanfaat, amal shalih, serta keteguhan di atas agama yang haq ini.

Tidak bermanfaat ibadah seseorang tanpa ilmu. Betapa banyak orang yang beribadah dalam keadaan jauh dari ilmu. 

Oleh karena itu kita diperintahkan untuk menuntut ilmu sebelum berdakwah. Dan diantara ibadah yang paling afdhol adalah menuntut ilmu.

Tugas berdakwah ini adalah tugas para nabi yang diwariskan kepada para da'i dan kaum muslimin. Sungguh sebuah kemuliaan bahwa para da’i mengemban tugas para nabi.


In syaa Allah pertemuan selanjutnya kita sudah masuk pembahasan inti, yaitu pembahasan terkait Ushul Tsalatsah (3 landasan pokok). Hendaklah kita mempelajari dan memahami hakikat agama ini, pelajarilah ilmu mengenal Allah, kemudian kita bisa dakwahkan kepada orang lain.

Ustadzah menasetkan kepada kita semua, untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu, dan ilmu tidak akan bisa diraih dengan jasad yang santai, bersungguh-sungguhlah..

Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata,

ولا يستطاع العلم براحة الجسد

“Ilmu tidak akan didapatkan dengan tubuh yang santai (tidak bersungguh-sungguh)”


Setelah pelajaran ini, janganlah engkau keluar dari ruangan, menutup buku, lalu selesai. Tapi pelajarilah kembali, Lalu amalkan ilmu tersebut.

Dalam Kitabnya, Imam Al-Boukhari mencadangkan satu bab dengan judul “ilmu sebelum perkataan dan perbuatan”. Hal ini menunjukkan pemahaman beliau yang mendalam bahwa ilmu adalah yang utama, dan seseorang tidak dapat berdoa atau berbuat apa pun tanpa ilmu pengetahuan.

Imam Bukhari rahimahullah berkata, “Bab ‘Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal’, dalilnya adalah firman Allah Ta’ala (yang artinya), ‘Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu’.” (QS. Muhammad: 19). Dalam ayat ini, Allah memulai dengan berilmu lalu beramal.

Hal ini menunjukkan pentingnya belajar terlebih dahulu lalu kita mengajak orang lain untuk mengenal agama ini, tanpa ilmu kita tidak bisa mengajarkan orang lain. 


والله أعلمُ بالـصـواب

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

Hari dan Tanggal: Ahad, 28 Januari 2024 | 16 Rajab 1445H

Pukul: 20.00 WIB

Mutarjimah :

Ummu hanif | Vivi kayla | 

Wafa chelghoum | حفظكن الله

✒️Team Taj Al Waqar Qism Indonesia 

Post a Comment

0 Comments