Muhadharah Bulanan: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

 بسم الله الرحمن الرحيم 

🌸 MUHADHARAH BULANAN 🌸

Teacher: 👑 Ustadzah Sana حفظهاالله 

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Ustadzah membuka majelis dengan doa agar semoga Allah menjadikan majelis ini berkah dan Allah menerima amalan-amalan kita. 

Ustadzah juga mengingatkan untuk senantiasa ikhlas dalam beramal, dan barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka akan Alah ganti dengan yang lebih baik.

Ustadzah juga memulai muhadharah malam ini dengan berdoa kepada Allah supaya memberkahi majelis ini, dan supaya kita senantiasa menghadirkan niat dalam menuntut ilmu, semoga Allah menurunkan cahaya pada hati kita, semoga Allah mencatat amal kita malam hari ini termasuk amal sholih.

وَعَنْ أَبِي وَاقِدٍ الحَارِثِ بْنِ عَوْفٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ في المَسْجِدِ ، والنَّاسُ مَعَهُ ، إذْ أقْبَلَ ثَلاثَةُ نَفَرٍ ، فأقْبَلَ اثْنَانِ إِلَى رسُولِ اللهِ- صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، وَذَهَبَ واحِدٌ ؛ فَوَقَفَا عَلَى رسولِ الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – . فأمَّا أحَدُهُما فَرَأَى فُرْجةً في الحَلْقَةِ فَجَلَسَ فِيهَا ، وَأمَّا الآخرُ فَجَلَسَ خَلْفَهُمْ ، وأمَّا الثَّالثُ فأدْبَرَ ذاهِباً . فَلَمَّا فَرَغَ رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( ألاَ أُخْبِرُكُمْ عَنِ النَّفَرِ الثَّلاَثَةِ : أَمَّا أَحَدُهُمْ فَأوَى إِلَى اللهِ فآوَاهُ اللهُ إِلَيْهِ . وَأمَّا الآخَرُ فاسْتَحْيَى فَاسْتَحْيَى اللهُ مِنْهُ ، وأمّا الآخَرُ ، فَأعْرَضَ ،((فَأَعْرَضَ اللهُ عَنْهُ )) . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Waqid Al-Harits bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhubahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang duduk di masjid dan orang-orang sedang bersamanya, tiba-tiba datanglah tiga orang. Maka dua orang menghampiri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan yang satu pergi. Lalu kedua orang tua itu berdiri di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satunya melihat tempat yang kosong di perkumpulan tersebut, maka ia duduk di sana. Sedangkan yang satu lagi, duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga pergi. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai, beliau berkata, “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang tiga orang? Yang pertama, ia berlindung kepada Allah, maka Allah pun melindunginya. Yang kedua, ia malu, maka Allah pun malu terhadapnya. Sedangkan yang ketiga, ia berpaling maka Allah pun berpaling darinya.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 66 dan Muslim, no. 2176)

Karena Allah telah berjanji bahwa jika kita menyerahkan urusan kita kepada Allah, meminta apa pun kepada-Nya, menjauhi maksiat untuk mendapatkan ridho-Nya, maka Allah akan menolong kita.

Dan Rahmat Allah kepada hamba-Nya sangat luas, Dia sangat Rahim terhadap hamba-Nya. Kasih sayang Allah tidak terbatas, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal yang sudah kita perbuat.

Diantara hari hari mulia, adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan amal yang Allah cintai adalah beribadah di 10 hari bulan Dzulhijah. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر. قالوا ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذالك بشيء. (رواه البخاري)

“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah –pen).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid –pen).” (HR. Al Bukhari)

Lalu apa saja amalan yang tersembunyi dan amat berharga yang ada di 10 hari bulan Dzulhijah? 

Dan salah satu amalan mulia di 10 hari tersebut adalah Puasa Arafah. Karena puasa yang dilakukan di siang hari pada awal bulan Dzulhijah dan amal yang dilakukan pada malam hari Dzulhijjah akan menjadi sebab diampuni dosa-dosa kita.

Para Ulama' berbeda pendapat apakah yang dimaksud adalah 10 malam itu adalah 10 Awal bulan Dzulhijjah atau 10 hari di bulan Ramadhan karena di dalamnya ada Lailatul Qadar. Dan yang paling Rajih ada 10 hari awal Bulan Dzulhijjah.

Allah Ta'ala berfirman,

وَالۡفَجۡرِۙ 

1. Demi fajar,

وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ

2. demi malam yang sepuluh

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 1-2)


Allah menginginkan supaya kita mengagungkan waktu fajar. Karena di waktu fajar merupakan waktu di akhir suatu malam, terdapat amalan solat yang amat berharga pahalanya, dan pahala membaca Al-Qur'an di saat fajar akan disaksikan malaikat.

Disebutkan didalam Al Qur'an Allah Ta'ala berfirman,

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra': 17 Ayat 78)

Setelah Allah bersumpah atas waktu fajar, kemudian Allah bersumpah atas hari yang 10. Hari yang 10 yang dimaksud disini adalah 10 hari awal bulan Dzulhijjah.

Ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa hari 10 hari yang dimaksudkan dalam surat ini adalah 10 hari terakhir bulan ramadhan. Namun, ada pula ulama yang mengatakan bahwa itu merupakan 10 awal bulan Dzulhijah. Allah bersumpah dengan 10 awal bulan Dzulhijjah ini menunjukkan bahwa betapa agungnya bulan Dzulhijjah disisi Allah dan betapa Agungnya 10 awal di bulan tersebut. Pada 10 awal di bulan tersebut sama dengan kita berjualan kepada Allah (mengadakan tijarah kepada Allah).

Kemudian Ustadzah menyebutkan kisah kaum Ad yang ada dalam Surah Al-Fajr ayat 6

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?"

Di dalam surah ini, terdapat pelajaran yang penting bahwa dunia ini adalah perhiasan yang sementara, bahwa akhirat negeri abadi. Allah akan memberi dunia bagi mereka yang mengejarnya. Allah akan menguji manusia bagi mereka yang bersungguh-sungguh mengejar negeri akhirat.

Dalam bulan yang diberkahi ini Allah mengajarkan kepada kita bahwa pemberian Allah (rezeki) bukan bukti bahwa Allah memuliakan atau ketika dicegah nikmat tersebut itu bukan tanda menghinakan hamba-Nya.

Manusia menyangka bahwa barang siapa yang diluaskan rezekinya oleh Allah di dunia ini maka dia telah menganggap bahwa Allah telah memuliakannya dan ketika Allah persempit rezeki nya maka dia menganggap bahwa Allah menghinakannya.

Allah Ta'ala berfirman, 

فَاَمَّا الۡاِنۡسَانُ اِذَا مَا ابۡتَلٰٮهُ رَبُّهٗ فَاَكۡرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗ ۙ فَيَقُوۡلُ رَبِّىۡۤ اَكۡرَمَنِؕ‏

15. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”

وَاَمَّاۤ اِذَا مَا ابۡتَلٰٮهُ فَقَدَرَ عَلَيۡهِ رِزۡقَهٗ فَيَقُوۡلُ رَبِّىۡۤ اَهَانَنِ‌ۚ

16. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”

(QS. Al-Fajr 89: Ayat 15-16)


Di dalam surah ini juga, terdapat pelajaran penting bagaikan harta yang amat berharga, yakni tentang hari kiamat. Maka hendaklah kita mempersiapkan bekal kita untuk menghadapi hari kiamat yang pasti terjadi itu.

Allah Ta'ala berfirman:

كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا

"Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan)," (QS. Al-Fajr 89: Ayat 21)

Allah Ta'ala berfirman,

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” 

(QS. Al-Fajr 89: Ayat: 27-30)


Di dalam surah ini juga terdapat kabar gembira, bahwa Allah menganugerahkan surga bagi mereka yang benar-benar mencari ridha Allah. Dalam Surah Al-Fajr ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah memulai ayat ini dengan bersumpah dengan 10 malam terbaik kemudian ditutup dengan Tabsyir (kabar gembira) tentang kenikmatan Surga.

Surah Al Qadr yang diakhiri dengan Al Fajr.

Kemudian Ustadzah menyebutkan kenikmatan yang ada di Surga dan mengingatkan kita tentang neraka Saqar. Saqar salah satu nama neraka, membakar kulit. Dalam surat Al Fajr dikatakan orang-orang yang akan masuk neraka saqar yaitu orang-orang yang meninggalkan sholat.

Allah Ta'ala berfirman,

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ

44. dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,

(QS. Al-Muddassir: 74 Ayat 42-44)

Termasuk hikmah yang ada di bulan Dzulhijah ini adalah untuk saling memberi rezeki berupa makanan kepada orang-orang yang kurang mampu, supaya kita terhindar dari neraka Saqar.


Ustadzah mengingatkan kepada kita agar kita meningkatkan amal solih pada 10 awal Bulan Dzulhijjah, salah satu ibadah yang bisa ditunaikan adalah Dzikir. 

Karena dzikir adalah sebagai bentuk pertahanan diri dari syaitan dan was-wasnya dan juga supaya terhindar dari kerasnya hati.

Bahwa dzikir selain menguatkan hati, juga memperkuat badan. Oleh sebab itu, di dalam bulan haji ini Allah memerintahkan untuk banyak berdzikir, karena untuk memperkuat ibadah haji kita.

Kita disunnahkan untuk memperbanyak di dalamnya tahlil, takbir, dan tahmid. Dalam surat Al Hajj Allah menyuruh agar kita istislam / berislam secara keseluruhan hanya untuk Allah. Dan bukan menjadi golongan orang-orang yang ngeyel terhadap ketetapan-ketetapan Allah.

Ustadzah menyebutkan tentang keutamaan ibadah haji setelah menyebutkan keutamaan dzikir untuk dilakukan di 10 awal Bulan Dzulhijjah, apakah ada hubungannya antara haji dengan dzikir.

Tentunya ada, dzikir bisa menguatkan hati dan juga memperkuat badan, inilah yang bisa kita dapatkan melalui ibadah haji.


Dzikir ada 2 macam, yaitu:

1. Dzikir Muqoyyad

2. Dzikir Mutlaq

Ada hari yang utama juga dalam bulan Dzulhijah, yakni Hari Arafah. Di hari Arafah, Allah turun ke langit dunia mengabulkan doa orang-orang yang sedang wukuf. Pada hari Arafah itu Allah banyak membebaskan manusia dari siksa neraka yang saat itu sudah ditentukan untuk mereka.

Islam disempurnakan oleh Allah pada bulan Dzulhijjah. Allah Ta'ala berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.” (QS. Al Maidah: 5 Ayat 3)

Para ulama sepakat bahwa ayat itu turun di bulan Dzulhijjah saat haji wada’ di hari Arafah. Hari Arafah merupakan hari yang paling Agung agar kita berdo'a kepada Allah meminta segala hajat kita kepada Allah.

Pada hari itu juga Allah membanggakan orang mukmin di hadapan para malaikat, terdapat dalam hadis dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman, ‘Apa yang mereka inginkan?’ 

(HR. Muslim 3354, Nasai 3003, dan yang lainnya).


Berdoa di hari Arafah adalah hari dimana doa dikabulkan dan penuh keberkahan. Semangat Para Salaf dalam memaksimalkan hari Arafah.

Maka, kita jangan sampai lalai dalam memaksimalkan hari Arafah ini dengan memperbanyak dzikir dan do'a kepada Allah. Dan hendaknya kita berdoa di hari tersebut agar dijauhkan dari api neraka. Ustadzah juga berdoa kepada Allah semoga kita diberi kesempatan untuk mendapatkan hari Arafah yang mulia ini.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ


Sebaik-baik doa, adalah doa di hari Arafah. Dan sebaik-baik doa yang kupanjatkan dan dipanjatkan oleh para nabi sebelumku adalah

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ

“Tiada ilah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya. MilikNya semua kerajaan, dan bagiNya segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu."

(HR. Tirmidzi 3934 dan dihasankan al-Albani)


Allah Ta'ala berfirman,

اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ عَذَابِ جَهَنَّمَ خٰلِدُوْنَۖ

Sungguh, orang-orang yang berdosa itu kekal di dalam azab neraka Jahanam. (QS. Az-Zukhruf: 43 Ayat 74)

Hari Arafah merupakan hari terbaik untuk kita berdoa, berdzikir, dan berhaji. Dulu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam juga pernah berpesan pada haji wada' sebelum beliau meninggal, "Wahai manusia sekalian! Perhatikanlah kata-kataku ini! Saya tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi saya akan bertemu dengan kamu sekalian."

"Saudara-saudara! Bahwasannya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatanmu. Ya, saya sudah menyampaikan ini!"

"Barangsiapa telah diserahi suatu amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya."

Kemudian Ustadzah mendoakan kita agar Allah menyampaikan kita di hari Arafah, menyampaikan kita pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah dan memberikan kita taufiq untuk beramal solih didalamnya. Ustadzah menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahan kata dalam menyampaikan Muhadarah pada malam hari ini.

والله أعلمُ بالـصـواب

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

🕰️ 7 Juli 2021/ 27 Dzulqa'dah 1442

📝 Diterjemahkan oleh Diny Cahya, Faridah Aulia, Nuha Fauziyah, Ummu Khonsa 


Post a Comment

0 Comments