KIAT MENGASUH BUAH HATI AGAR MUDAH SHALAT #6 (SELESAI)


- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 HALAQOH STUDI ISLAM 🌸

Teacher: Ustadzah 'Aafiyah حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Bismillah.

Kita mulai dengan poin bagaimana kita mengingatkan anak-anak kita bahwa sholat pembeda antara orang kafir dan muslim.

Penting untuk mengingatkan bahwa wudhu adalah syarat sah sholat. Shalat adalah pembeda antara orang kafir dan muslim. Sangat penting bagi kita untuk terus menjelaskan syarat sah shalat, seperti wudhu, pentingnya wudhu, kemudian menjelaskan pahala yang akan didapat si anak jika dia mengerjakan shalat. 

Orang yang senantiasa menjaga shalat malamnya, Insya Allah akan mendapatkan kecerahan pada wajahnya, cahaya ini adalah cahaya ketaatan. Sehingga jika meninggalkan satu hari saja tanpa shalat malam, dia akan mendapatkan kegelapan atau redupnya cahaya ketaatan pada dirinya.

Cahaya ini tidak berkaitan dengan warna kulit seseorang, putih atau hitam tapi ini tentang cahaya ketaatan seseorang yang menjaga shalat malamnya. 

Jelaskan juga bahwa orang yang bermaksiat akan nampak pada wajahnya kesuraman, wajahnya tidak berseri. Bahkan orang lain bisa melihatnya yaitu hamba yang ikhlas beribadah kepada Allah Ta'ala. 

Begitu pula orang yang melakukan ibadah dan amalan sholih, maka wajahnya akan nampak berseri-seri, nampak dari wajahnya nur (cahaya).

Terdapat banyak kisah bahwa pada salafush shalih yang senantiasa menjaga shalat malam, kemudian beliau di wafatkan dalam keadaan shalat.

Penting bagi kita menjelaskan kisah-kisah seperti ini, dengan tujuan semoga anak-anak kita mendapatkan pelajaran yang berharga. 

Selain menyebutkan ayat-ayat Al-Qur'an pada anak kita, kita juga harus menjelaskan makna-maknanya, agar mereka paham dan mengerti apa maksud ayat tersebut, sehingga makna ayat itu akan berbekas pada diri anak kita. Perdalam penjelasan makna ayat yang kita jelaskan pada anak kita, tambahkan dengan tafsirnya, dll. 

Jelaskan makna ayat-ayat menjelaskan tentang sholat kepada anak-anak. Ketika sedang berkumpul bersama anak. Bisa juga dengan mengangkat pendapat mufassirin. 

Jika kita sedang pergi ke suatu tempat, kemudian berhenti pada waktu shalat, kemudian kita berkata pada anak kita "nak, shalat yang cepat" nah ini SALAH.

Kalau kita bilang "pakai baju dengan cepat" ini tidak mengapa, tapi JANGAN SAMPAI kita bilang "shalat dengan cepat".

ركعتان خفيفتان مما تحقرون وتنفلون، يزيدها هذا في عمله، أحب إليه من بقية دنياكم. 

Yang artinya kurang lebih : Dua rakaat yang ringan yang kalian anggap remeh, dan kalian sering melalaikannya padahal bisa menambah amalan orang ini adalah lebih ia sukai daripada dunia kalian seisinya.

Ingat, termasuk kesalahan jika kita meminta anak kita untuk "shalat dengan cepat", tapi yang benar adalah "shalatlah tepat pada waktunya". Motivasi mereka, agar shalat dengan khusyuk, tenang, memanjangkan shalatnya, tidak cepat atau terburu-buru. 

Do'akan anakmu dalam diam, karena kita tidak tau doa apa yang akan diijabah. 

Meski anakmu nakal, tetap doakanlah agar semoga Allah beri dia hidayah. Doa keburukan untuk anak adalah suatu yang terlarang. 

Doakanlah kebaikan selalu untuk anak-anakmu. Semoga Allah Ta'ala menjadikan anak kita anak yang berbakti, shalih dan shalihah. 

Semoga Allah Ta'ala melapangkan dada mereka untuk menerima nasihat, dan memperbaiki keadaan mereka dalam menerima ilmu. 

Mendoakan anak adalah wasilah dakwah kepada Allah Ta'ala sabarlah dengan segala ujian dalam mendidik anak, semoga Allah Ta'ala memberikan balasan terbaik pada kita. 

🌷🌷🌷

Banyak orang tua yang menyerah dalam mendidik anak, maka obatnya disini adalah doa, doa selalu meminta kepada Allah Ta'ala agar Allah Ta'ala mudahkan. 

Penuhi dirimu dengan cinta pada Allah Ta'ala, agar kau dapatkan kemudahan dalam mendidik mereka.

Perbanyak muamalah yang baik, insyaa Allah akan Allah beri balasan yang baik, suatu saat nanti. 

Kecintaan yang hakiki kepada anak adalah bagaimana kita mengarahkan anak-anak dalam kebaikan, mengarahkan agar masuk ke jannah. Perbanyaklah muamalah yang baik, insya Allah hasilnya akan didapatkan kelak.

Adapun dengan pukulan, kata kasar maka hal ini tidak akan memberikan efek apapun. Mungkin dulu, cara mendidik seperti ini bisa mengubah karakter anak. Tapi zaman sudah berubah.

Zaman sekarang, jangan memukul anak, mencelanya, dan apapun yang termasuk muamalah yang buruk, karena itu akan memperburuk keadaan.

Zaman dulu dan sekarang itu beda. Mungkin zaman dulu, jika anak dikerasi akan melunak namun sekarang, kebalikannya, sabar dan terus muamalah yang baik dengan anak kita.

Tawakal padaNya, husnudzon, dan lanjutkan perbincangan dengan anakmu dengan cara yang baik, harapkan balasan yang baik juga dari Nya. 

Termasuk wasilah mendidik anak juga, adalah belikan anakmu khimar, sajadah kecil, sediakan tempat khusus untuknya shalat. 

Kemudian ajarkan cara bagaimana membersihkan khimarnya, menjaga kebersihan tempat shalatnya, dan lainnya. Semakin mereka menghargai tempat dan perangkat sholatnya, maka semakin tumbuh nilai penghormatan mereka terhadap sholat

Maka ini akan menimbulkan rasa peduli pada dirinya terhadap shalatnya, dia akan merasa bahwa shalat adalah hal yang sangat penting. 

Jika kamu merasa lelah mendidik anak selama 5 tahun, maka kamu akan merasakan hasilnya yang baik di tahun-tahun berikutnya.

Cinta yang sebenarnya adalah bagaimana kita membiasakan anak kita untuk shalat, bagaimana caranya, dan bagaimana keadaannya. Membangunkannya untuk shalat malam, daripada memanjangkan tidurnya. 

Kita harus mendidik anak kita untuk menjaga sholatnya betapapun sulitnya masa itu, jangan sampai mereka lebih mengutamakan waktu istirahat dibanding sholat. 

Membangunkan anak shalat subuh, daripada membiarkannya tidur sampai siang. Menjaga shalat subuh termasuk hal yang susah dilakukan, terlihat dari betapa sedikitnya orang yang ke masjid ketika shalat subuh. Maka penting bagi kita membiasakan anak kita untuk terus shalat subuh sedari kecil, bagaimanapun keadaannya, baik udara dingin, dll. 

Shalat tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun, sekalipun kita sedang sakit. Didik anak bahwa sholat penting dan tidak boleh ditinggalkan meski dalam keadaan apapun, bahkan sampai sakit sekalipun. Karena sebagian anak berdalih tidak mau sholat karena sakit, kita harus jelaskan pada anak kita bahwa kita tidak boleh meninggalkan sholat dalam keadaan apapun. 

Dimanakah cinta sesungguhnya pada anak kita? jika kita benar-benar menyayangi anak kita, niscaya kita akan benar-benar memperhatikan anak kita agar mereka selamat dari adzab Allah Ta'ala. 

Cobalah membayangkan kepada anak-anakmu bagaimana keadaan di neraka. Dan bayangkan pula jika anak-anak si fulan di surga.

🌷🌷🌷

Jika engkau mempunyai hati yang sayang, maka jangan sampai engkau tidak membicarakan hal itu. 

Adapun orang yang memiliki kasih sayang yang dusta, maka hanya akan menyayangi dari dingin, panas, terputusnya kenikmatan tidur, serta tidak membangunkan mereka shalat, atau tidak menyuruhnya dalam kondisi sempit. 

Dan hal itu sama saja membiarkan anaknya mendapatkan azab yang besar. Jika ia memang betul sayang, tentu ia akan kasihan jika mereka masuk neraka.

Oleh karena itu, dimana rasa sayangmu kepada anak-anakmu?

Bedakanlah anak-anakmu ketika engkau mencela dan menghukum agar sesuai dengan kejiwaan dan jenis anakmu yang biasa engkau bergaul dengannya. 

Celaan dan hukuman yang mungkin cocok pada Fulan, mungkin tidak cocok untuk si Fulan. Bisa jadi, satu perkataan yang ketika engkau katakan pada seseorang, membuatnya terbawa perasaan hingga tidak bisa tidur berhari-hari. 

Ada juga yang jika engkau bicara panjang lebar, tapi tidak memperhatikan nya atau tidak terbawa perasaan. 

Kemudian, bantu anakmu untuk menjaga sholatnya, dengan cara jangan menyiapkan makanan di waktu sholat dzuhur dan waktu ashar. 

Bantu anak agar bisa sholat tepat waktu. Jangan hidangkan makanan dekat waktu sholat. Bantulah anak-anakmu agar shalat pada waktunya, yaitu dengan cara:

a. Jangan memberikan makan siang sewaktu shalat dzuhur dan Ashar.

b. Jangan memberikan makan malam sewaktu shalat Isya, bahkan dahulukan atau tundalah nanti, tapi persiapkan sebelumnya atau sesudahnya. 

Jadi wajib kita cari waktu yang tepat untuk menyiapkan makanan bagi anak kita.

Bisa dengan siapkan makanan 30 menit sebelum sholat atau kalau mau bisa setelah sholat. 

Maka pilihlah waktu yang tepat untuk menghidangkan makanan. Jika waktu sholat tinggal 15 menit lagi, tunda saja dulu.

Arahkan anak untuk tidur lebih awal agar bisa sholat subuh, sebagian orang ada yang malamnya begadang, akhirnya siangnya tidur, baru bangun kembali di waktu maghrib (ini kesalahan). 

Baik jika setelah sholat, kita membuat majelis bersama suami dan anak-anak. Bisa sang ayah yang memberikan muhadharah singkat, atau ibu, atau anak yang paling tua. Wallahi, hal ini akan membekas pada jiwa-jiwa mereka.

Mulailah untuk tidur lebih awal, karena tidur lebih awal ini membantu kita dalam menegakkan hal-hal yang wajib. 

Aturan waktu makan dan waktu sholat ini perlu diperhatikan. Bagaimana mungkin bisa sholat dilaksanakan dengan baik jika malam sebelumnya tidur larut, sehingga lewat waktu subuh, sholat dhuha bahkan waktu zuhur.

Atau mungkin sholat tapi tidak dalam keadaan khusyuk, membaca surah yang paling pendek, bahkan tanpa doa.

Karena jika kita begadang, kita tidak menjalankan yang wajib dengan baik. Kita merasa lelah sepanjang hari, orang yang bekerja tidak bisa bekerja dengan baik, istri tidak bisa menjalankan yang wajib dengan baik, dll. 

Jika begadang dalam rangka menuntut ilmu tapi malah memudhorotkan diri, sampai menyia-nyiakan sholat, dan hal wajib maka Allah Ta'ala tidak memberkahi ilmu tersebut.

Maka harus punya bagian untuk tidur di malam hari, minimal 4 jam dan qailulah (tidur siang). 

Jika engkau memang penuntut ilmu, dan tidak bisa jika tidak begadang, maka hendaknya minimal miliki 4 jam untuk tidur malam hari tersebut. 

Sebagian ibu ada yang menidurkan anak-anaknya yang masih kecil yang sudah tamyiz sebelum shalat Isya' karena tujuan belajar. Jangan begini, tapi tahanlah dan biarkan dia tidurnya setelah shalat isya saja. 

Sebagian anak ada yang makan siang menjelang shalat Ashar, akhirnya mereka tertidur dari shalat. Ini terjadi di beberapa sekolah, pulang istirahat sebelum ashar, makan, kemudian tidur dan melewatkan shalat ashar. 

Oleh karena itu, hendaknya anak-anakmu tidak tidur kecuali setelah mengerjakan kewajiban, terutama ketika waktunya sudah dekat. Jika sudah selesai kewajiban, maka silakan tidur setelah itu. 

Cobalah bikin ringkasan tentang keutamaan sholat kemudian ajarkan ke anak-anak kita, agar anak kita bisa lebih memperhatikan hal-hal wajib seperti ini.

Ceritakan anak-anak apa yang kamu dapatkan dari buku, dari ta'lim, atau dari ceramah-ceramah tentang keutamaan sholat dan ilmu-ilmu yang lain. Hal ini akan membantu dalam mendidik anak.

Adakanlah untuk anak-anakmu buku-buku dan kaset-kaset yang membicarakan tentang nama-nama Allah dan sifat-Nya, hukum orang yang meninggalkan shalat, surga, dan neraka, seperti halnya buku yang memuat gambar penjelas tentang cara memandikan mayit, mengkafankan, pemandangan kubur dan lahad, ini semua termasuk sesuatu yang menggerakkan hati yang dapat mendorong anakmu untuk shalat.

🌷🌷🌷

Di antara kesalahan kita mengajak anak sholat kita saat waktu sholat masuk, cobalah untuk mengajak anak kita bersiap sholat minimal 10 menit sebelum masuk waktu sholat.

Baik jika kamu arahkan anak-anak untuk sholat minimal 10-15 menit sebelum azan. Bantu mereka untuk bersiap.

Sebelum tiba waktu shalat kurang lebih 10-15 menit, mintalah anak-anakmu untuk bersiap-siap shalat agar mereka terbiasa memperoleh takbiratul ihram, sehingga tertinggal satu rakaat atau dua rakaat tidak menjadi perkara ringan bagi mereka.

Agar mereka bisa membaca Al-Quran sebelum shalat.

Jangan datang ke masjid saat waktu shalat masuk, atau bahkan telat 1-2 rakaat. Tapi, datanglah sebelum itu agar kau dapatkan ketenangan dalam beribadah.

Datang sebelum adzan, kau bisa lebih tenang beribadah. Kau bisa shalat shunnah tahiyyatul masjid, bisa membaca beberapa lembar Al Qur'an, bila telah iqomah kau bisa tenang jalan menuju shalat, tidak terburu-buru, dll.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan (6) seseorang yang bersadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” 

🌷🌷🌷

Janganlah engkau remehkan masalah memerintahkan anak shalat dalam setiap keadaan yang berbeda, seperti ketika di luar rumah, ketika sakit, ketika safar, ketika berkunjung, ketika ujian, dan ketika liburan saat ia tidur di rumah kerabatnya.

Jangan sampai kita membakar kita dengan api hanya karena ingin menghadiri suatu acara-acara semisal acara pernikahan, misal mendahulukan pergi ke acara pernikahan daripada sholat isya, mereka baru sholat isya saat pulang dari acara tersebut dan bisa jadi ia sholat pada saat waktu sholat isya sudah habis. 

Sehingga masuklah ia kedalam orang-orang yang melalaikan sholat. 

Mungkin engkau wahai ibu suka pergi ke acara kondangan bersama putrimu, tetapi tiba-tiba wudhu putrimu batal setelah berwudhu yang memakan waktu yang lama disamping memakai alat kosmetik di wajahnya, padahal shalat Isya belum ditunaikan di samping keterlambatanmu menghadiri kondangan. 

Apakah sikapmu ketika itu?

Dengan segenap lapang dada dan tanpa rasa marah, mintalah anakmu untuk membasuh wajahnya dan berwudhu untuk shalat meskipun kamu harus terlambat. Hati-hati, jangan sampai engkau katakan kepadanya, “Shalat saja nanti ketika kita pulang.” Yakni setelah lewat waktu shalat, sehingga ia terkena ayat,

فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ

Maka celakalah orang yang salat,

ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ

(Yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

-Surat Al-Ma'un, Ayat 4-5.

Ingatlah olehmu, bahwa sesungguhnya kamu saja menyuruh maksiat. Oleh karena itu, janganlah engkau bakar dirimu dan putrimu dengan neraka hanya karena kondangan.

Ada kisah, seseorang yang telah bermake up, kemudian setelah datang waktu shalat, dia membasuhnya dan shalat, ternyata dia mati dalam keadaan sujud. 

Ada juga yang mengatakan akan shalat setelah pulang acara, namun ternyata Allah takdirkan dia mati sebelum shalat, maka dia telah mati di atas maksiat. 

Maka berhati-hatilah, kita tidak tau apa yang menunggu kita. bisa jadi kita wafat dalam keadaan belum sholat. 

Mintalah anakmu yang besar (laki-laki atau perempuan) untuk mendorong adik-adiknya shalat, karena terkadang pengaruhnya lebih besar daripada pengaruhmu.

Pantaulah shalat anak kecil yang datang mengunjungimu. (misal anak tetangga yang main kerumahmu, pantau shalatnya sebagaimana kau memantau shalat anakmu sendiri). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.” 

(HR. Bukhari, Kitab Al Iman, bab minal iman an yuhibba li akhiihi maa yuhibbu linafsih no. 13/1-14).

🌷🌷🌷

Tanya Jawab: 

1. Pertanyaan:

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh. Ahsanallaahu ilaikum. Izin bertanya ustadzah. Sebelumnya saya mohon maaf karena tidak mengikuti dari awal kajian yang membahas tema ini, yang ingin saya tanyakan. Mengajarkan anak sholat apakah nanti usia 7th, atau sebelum 7th sudah harus diajarkan, kemudian 7th baru diperintahkan? Anak saya 5th lebih, laki-laki. Jika diajak sholat masih ogah-ogahan. Karna usianya masih segitu, saya biarkan. Benarkah cara saya? Jazaakillaahu khairan.

Jawaban:

Bagi anak yang belum baligh : biasakan anak kita untuk sholat, buat mereka cinta dulu dengan sholat, jadi jangan diperintah, tapi disini masa kita menumbuhkan rasa cinta pada sholat dlm hati anak kita. Mulai membelikan perangkat shalat, jadikan dia cinta dengan perkara shalat, jangan perintahkan terlebih dahulu. 

Jika anak kita tidak ingin sholat (yang belum baligh) maka tidak mengapa, jangan dipukul. karena saat itu mereka belum wajib sholat

Adapun jika sudah masuk usia 7 baru perintahkan mereka sholat, kemudian jika sudah masuk usia 10 tahun dan mereka tidak mau sholat maka boleh pukul mereka, dengan pukulan yg tidak menyakitkan, tapi pukulan ringan tanpa meninggalkan bekas hanya untuk mendidik. 

Wallahua’lam bisshowab mohon maaf atas segala kekurangan / jika ada kesalahan dari terjemahan kami, semoga apa yang kita dapat hari ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Insyaallah sekian yaa akhawaty, jazaakunnallahu khairaan wa barakallahu fiikum. 


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Hari dan Tanggal: Ahad, 7 Maret 2021
Pukul: 18.00 WIB
Penerjemah Kajian: Putri Ghaniyya Aisyah, Umi Hardianti dan Divya Carella

Post a Comment

0 Comments