KIAT MENGASUH BUAH HATI AGAR MUDAH SHALAT #4

- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 HALAQOH STUDI ISLAM 🌸

Teacher: Ustadzah 'Aafiyah حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Bismillah, melanjutkan kajian "Kiat Mengasuh Buah Hati agar Mudah Sholat", yakni diantara kita yang lain:

1. Mendorong atau menyemangati anak agar cepat bergegas pergi ke masjid di awal waktu.

Jangan hanya mendorong mereka ke masjid saja, tetapi dorong mereka agar segera mendatanginya.

Dengan menyuruh mereka untuk selalu shalat di masjid, maka itu bisa menjadikan mereka benar-benar menjaga shalatnya, daripada shalat dirumah. Dan bisa jadi dia akan terbiasa untuk shalat di masjid sampai dewasa nanti.

2. Duduklah berduaan dengan anakmu di kamarnya atau kamarmu untuk mengingatkan dan mendorongnya melakukan shalat.

Misalnya, pahala shalat di masjid, atau pahala shalat, shalat jamaah, jelaskan juga dosa meninggalkan shalat dll yang berkaitan dengannya. Sehingga yang demikian insya Allah dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Karena nasihat dalam kesepian insyaa Allah akan memberi hasil yang lebih memuaskan.

Maka, disini nasihatilah anakmu secara berduaan atau dikamarnya.

Jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu yang tidak baik.

3. Setelah anakmu mencapai usia 10 tahun, maka gunakanlah pukulan jika diperlukan. Tetapi pukulan itu sekedar adab atau untuk mendidik saja bukan menyiksa, dan tentunya dengan memperhatikan kaedah syar’inya. Jangan sampai engkau termasuk orang yang memukul anaknya jika tidak melakukan keinginannya tetapi tidak memukulnya ketika anak tidak shalat, sehingga sama saja ia marah karena dirinya dan tidak karena Allah.

Jangan sampai memukul di wajah dan dada anak. Tapi, pukullah di bagian yang tidak membahayakan sang anak, itupun pukulan ringan saja dalam rangka mendidik, bukan untuk menyakitkan mereka.

Hindari memukul wajah karena wajah adalah tempat orang pertama kali memuliakan manusia dan di wajah terdapat banyak panca indera. Wajah juga selalu dilihat. Bisa jadi jika dia melihat wajah itu, ditakutkan dia ingat engkau memukul nya dan itu menimbulkan bekas yang buruk dalam ingatannya. Maka jangan memukul di tempat ini (wajah).

4. Ketika di masjid, ajarkan pada anak kita untuk menjawab adzan. Ketika dia masih mengobrol, perintahkan untuk berhenti, dan suruhlah untuk menjawab adzan. Dan ajarkan bagaimana cara menjawab adzan juga.

Maka, ini akan mengajarkan anak betapa pentingnya peduli terhadap adzan dan menjaga shalat. Sampai dia mengerti bahwa adzan ini adalah panggilan yang sangat penting, yaitu panggilan untuk ibadah yang baik (shalat).

Tinggalkan atsar yang baik pada anak, agar dia mengingatnya sampai besar, sampai ia dewasa.

Misalnya: Tentang menjawab adzan dan menjaga shalat di masjid, dll.

Abu Hurairah berkata,

“Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali: Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku.

Jika ia mengucapkan ‘iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ‘ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’ (tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

(HR. Muslim no. 395).

Dengan keutamaan tersebut, penting bagi kita juga untuk mengajarkan anak menghormati orang yang shalat. Untuk tidak berisik ketika ada orang sholat, tidak bermain, tidak mengganggu orang shalat dll. Karena itu bisa menghilangkan kekhusyukan orang yang shalat tersebut.

Ajarkan anak kita untuk menghormati orang yang sedang menghadap Allah (shalat), katakan : "jangan ribut, jangan mengajak orang shalat ngomong, biarkan orang itu berdua dengan RabbNya".

🌷🌷🌷

5. Biarkanlah anakmu untuk mengambil faedah dan bersenang-senang dengan rihlah jama’i (jalan-jalan) yang diadakan oleh semisal halaqah Tahfizhul Qur’an di masjid, atau bersama para pemuda yang saleh, agar ia biasa menjaga shalat pada waktunya, dan agar ia dapat mengambil sifat-sifat yang baik karena bergaul secara langsung dengan orang-orang saleh.

Karena jika teman yang menemani sang anak adalah teman yang baik maka ia bisa belajar banyak dari temannya, bagaimana menjaga sholat, berucap yang baik, mendengarkan nasehat-nasehat.

Anak dekat dengan orang-orang shalih karena dengan orang-orang shalih, ini sangat bermanfaat baginya. Perbincangan dengan orang shalih akan membuahkan nasihat, dan hal-hal yang baik.

6. Orang tua harus jadi panutan bagi anaknya. Sebab jika engkau senantiasa menjaga shalat, maka insya Allah anakmu juga akan mengikutimu, begitupun sebaliknya jika engkau tidak peduli dengan shalat, telat shalat, maka anakmu juga akan seperti itu.

Jadilah kamu berdua wahai ayah dan ibu, teladan yang baik bagi anak-anakmu, yaitu dengan menjadi orang yang lebih menjaga shalat dan orang yang pertama melakukan shalat tepat waktu.

7. Diantara sebab yang kita tempuh agar mendapatkan anak yang shalih adalah pilih pasangan yang sholih.

Wajib bagi setiap pemuda sebelum mencari pasangan, tanyakan tentang sholatnya. Memang yang memberi hidayah adalah Allah, tapi kita diperintahkan untuk mencari sebab.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan seorang pria untuk memilih perempuan yang baik agamanya. Beliau bersabda,

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”. HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1446, dari Abu Hurairah.

Selalulah berdoa agar Allah memberikan pasangan yang shalih dan juga keturunan yang shalih. Karena terkadang ada yang berdoa agar diberikan pasangan yang shalih tapi lalai dalam meminta keturunan yang shalih. Jangan pernah lalai dari doa ini!

Contoh: banyak dari kita berdoa “berikan saya pasangan sholih” tapi lalai kita berdoa “berikan yang keturunan yang shalih.”

Sehingga seringkali kita dapati pasangan sholih tapi keadaan anaknya wallahua’alam. Ini kesalahan, mintalah agar Allah memberimu pasangan dan keturunan yang sholih. Jadi, jangan mencukupkan dengan pasangan sholih saja.

Berdoalah terus untuk doa "Ya Allah berilah pasangan yang shalih dan keturunan yang shalih." Jangan hanya minta pasangan, tapi minta keturunan juga. Karena terkadang ada yang sudah dikaruniai pasangan shalih, tapi qadarullah keturunannya tidak.

Maka, jangan lalaikan hal ini, doalah minta pasangan dan juga keturunan shalih;

اللهم ارزقنا زوجا صالحا وذرية طيبة

"Ya Tuhan, berikan kami suami yang baik dan keturunan yang baik". Ini hal yang penting.

Sebab tujuan kita bukan hanya menikah kemudian melahirkan untuk punya anak.

Maaf, hewan itu kawin untuk punya anak saja. Tapi yang kita inginkan adalah rahmah, kebahagiaan, rasa aman dalam rumah tangga kita.

Maka, kita harus berbeda dengan hewan

Tetelah punya anak, kita harus mendidiknya, maka penting untuk menumbuhkan rasa bahagia dalam rumah tangga kita.

🌷🌷🌷

8. Biasakanlah anak-anakmu saling mengingatkan yang lain untuk shalat, dan tidak mencukupi diri dengan keadaan dirinya saja yang baik, bahkan hendaknya (ia jadikan anaknya) mau memikirkan keadaan saudara-saudaranya secara khusus dan kaum muslim secara umum.

Ajarkan anak juga untuk senantiasa mendoakan saudaranya, mengingatkan saudaranya untuk shalat, dll.

Ketika kita membiasakan anak tentang hal ini, maka ini bisa membantumu. Misal, ketika kita tidak ada dirumah maka anakmu sudah terbiasa hal ini, kakak mengingatkan adiknya dan sebaliknya.

Ketika kita memotivasi anak kita untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, maka mereka akan semangat melakukan amar ma’ruf nahi munkar di antara saudaranya.

Ini semua akan membantumu, karena bisa jadi anak itu tidak menerima perintahmu tapi anak menerima perintah/nasehat saudaranya.

Intinya biasakan anak kita saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah dari keburukan. Jangan sampai sibuk masing-masing, sangat disayangkan kita temui di rumah semuanya meninggalkan sholat.

Ketika waktu sholat kita dapati mereka mengakhirkan waktu sholat, mereka tidur di waktu sholat, bahkan sampai benar-benar meninggalkan sholat.

Dulu jarang sekali kita temui orang yang meninggalkan sholat, tapi sekarang banyak sekali yang meninggalkan sholat bahkan dianggap biasa.

Kita dapati sebagian orang tua keras masalah sholat subuh, tapi melalaikan sholat ashar dan isya. Ini kesalahan, kita harus memperhatikan seluruh waktu sholat.

Dan banyak contoh masa kini yang sibuk dengan dunia dan tidak shalat, misal shalat telat, setelah bangun tidur, atau mengakhirkan bahkan ada juga yang sampai benar-benar meninggalkan shalat (tidak shalat).

Naudzubillah min dzalik

Nas'alullah assalaamah wal aafiyah

9. Adakanlah tempat khusus di dekatmu untuk anak yang selalu menjaga shalat, seperti dengan menjadikannya sebagai orang yang diajak musyawarah atau selalu bersamamu. Yang penting, berikanlah beberapa hal yang pantas yang membedakan dirinya dengan yang lain yang tidak menjaga shalat.

Tidak apa mengajari anak mulai kecil, meski dia masih tidak mengerti apa itu shalat. Karena hal ini insyaaAllah akan tetap berbekas baik padanya sampai besar. Dan mendidik anak untuk sholat dari kecil ini akan lebih memudahkan dibandingkan mendidik anak yang sudah dewasa.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata berkata kepada Bilal : 

يَا بِلَالُ, أَقِمِ الصَّلَاةَ ! أَرِحْنـــَا بِهَا 

“Wahai, Bilal. Kumandangkan iqamah shalat. Buatlah kami tenang dengannya”

[Hadits hasan, Shahihu al Jami’ : 7892]

Shalat akan membuat tenang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada bilal “Istirahatkanlah kami dengan sholat.” Kenapa rasulullah berkata seperti itu? Karena beliau merasa tenang dengan sholat. Jika kita tidak merasakan ketenangan dengan sholat maka tentu disana ada yang salah dari sholatmu.

Setiapkali kita merasa hati sempit, tegakkanlah sholat.

Allah Ta'ala berfirman, 

فَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يَهۡدِيَهُۥ يَشۡرَحۡ صَدۡرَهُۥ لِلۡإِسۡلَٰمِۖ وَمَن يُرِدۡ أَن يُضِلَّهُۥ يَجۡعَلۡ صَدۡرَهُۥ ضَيِّقًا حَرَجٗا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي ٱلسَّمَآءِۚ كَذَٰلِكَ يَجۡعَلُ ٱللَّهُ ٱلرِّجۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ

"Barang siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."

-Surat Al-An'am, Ayat 125

🌷🌷🌷

Maka, ketika anak sedang merasa sempit, marah, gelisah, ajaklah ia untuk berwudhu, sholat, berdoa, kemudian baru ajak ia berbincang dengan kita. Agar anak kita benar-benar merasa apa yang disabdakan nabi, “Istirahatkan kami dengan sholat.”

Tapi, sangat disayangkan sekarang kita tidak merasakan ketenangan dalam sholat, bahkan seringkali kita tidak khusyu' di dalamnya, kadang kita lupa rakaat shalat kita. Maka, berusahalah untuk khusyu' di dalam sholat kita, semakin khusyu’ di dalam sholat semakin kita merasa buahnya(ketenangan).

Hadirkan hati kita saat sholat, agar sholat kita bisa benar-benar mencegah kita dari keburukan.

Sebagian orang meletakkan sajadahnya untuk sholat kemudian kembali untuk mennonton film yang buruk, dan mendengarkan musik-musik yang Allah larang. Kenapa hal ini terjadi? Karena ia tidak sholat dengan sebenar-benarnya sholat, sholatnya hanya sekedar tuntas kewajiban. Padahal Allah mengatkan bahwa sholat ini mencegah dari perbuatan keji dan munkar.

Kita dapati orang sholat sangat cepat layaknya petir, kenapa kita terburu-buru? Apakah untuk kembali memasak? untuk menonton film-film? Betapa banyak dunia telah mengambil kita.

Ketika kita membiasakan anak-anak kita untuk sholat, kemudian anak kita berkata “Aku tidak merasa ketenangan, aku tidak merasakan kebahagiaan.” katakan “bukan sholatnya yg salah, tapi ada yang salah dari sholatmu.”

Mak, penting bagi kita untuk menunaikan rukun-rukun dalam sholat, yakni tumakninah. Dan rukun dalam shalat yang sering ditinggalkan adalah tumakninah.

Kemudian rukun kedua yang sering ditinggalkan adalah berdiri sejenak setelah bangkit dari ruku', mereka senantiasa terburu dalam shalat.

Ketiga, duduk di antara 2 sujud juga sering terburu.

Rukun keempat yg sering ditinggalkan juga anggota 7 sujud tidak mengenai anggota sujud.

"Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: (1) Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2,3) telapak tangan kanan dan kiri, (4,5) lutut kanan dan kiri, dan (6,7) ujung kaki kanan dan kiri. ” (HR. Bukhari no. 812 dan Muslim no. 490)

Maka, penting kita belajar tentang cara shalat yang benar sampai tidak ada 1 rukunpun yang kita tinggalkan. Terutama bagian tumakninah ini.

Jangan terburu-buru shalat karena barang siapa yang tidak tumakninah, ibarat dia ga shalat, alias batal.

Sangat disayangkan banyak orang yang semangat hadir di muhdarah/kajian-kajian tapi ketika kita lihat sholatnya terdapat banyak kesalahan, maka penting sekali kita perhatikan sholat-sholat kita.

Siapa yang meninggalkan tumakninah maka batallah sholatnya. Sebagimana Rasulullah ﷺ pernah menyuruh seorang laki-laki untuk mengulang sholatnya sebanyk 3x karena laki-laki tadi sholat tanpa tumakninah.

Kemudian, kita dapati ada sebagian orang yang ketika sujud mengangkat kakinya, padahal ujung-ujung kaki kanan kiri harus menempel pada bumi jangan sampai kaki diangkat ke atas.

Sebelum kita mengajarkan anak kita maka kita wajib belajar, kita harus tau apa rukun sholat, wajib-wajib sholat, sunnah-sunah sholat.

Ajaklah anak kita berdiskusi, apa saja rukun-rukun dalam sholat, ajak mereka menghafalkannya.

Sholat hal yang sangat penting, ia adalah amalan yang paling pertama akan di hisab. Jika sholatnya baik insyaallah amal yang lain ikut baik. Jika sholatnya buruk amalan lain ikut buruk. Maka, perhatikan baik-baik shalat kita.

Wallahua’lam bisshowab

Dikutip secara makna dengan tambahan


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Hari dan Tanggal: Ahad, 21 Februari 2021
Pukul: 18.00 WIB
Penerjemah: Putri Ghaniyya Aisyah, Divya Carella dan Ferisca 

Post a Comment

0 Comments