KIAT MENGASUH BUAH HATI AGAR MUDAH SHALAT #5



- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 HALAQOH STUDI ISLAM 🌸

Teacher: Ustadzah 'Aafiyah حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Bismillaah

Melanjutkan pertemuan sebelumnya, bagaimana kita mengajarkan bagaimana wudhu dan shalat yang benar. 

Bagaimana agar anak-anak kita menjaga shalat dan banyak hukum-hukum shalat yang harus diajarkan. 

Ada beberapa pendapat (hukum) berkaitan dengan orang yang meninggalkan sholat.

Madzhab Hanbali mengatakan, orang yang meninggalkan sholat dihukumi kafir (yaitu keluar dr agama islam). 

Mazhab hambali kufur meninggalkan shalat, sedangkan jika dia meninggalkan shalat padahal dia mengetahui bahwa ini adalah kewajiban dan dia meninggalkannya maka dia kafir menurut ijma’ ulama. 

Hal ini (pendapat mazhab Hambali) sampai kepada hukum perkara lainnya, seperti pernikahan. Seseorang yang meninggalkan sholat, dihukumi kafir, maka dia tidak boleh menikah dengan seorang muslimah karena dia dihukumi kafir, bukan muslim.

Memberitahukan kepada anak tentang kewajiban shalat ini dan agar tidak meninggalkannya, agar takut dengan besarnya dosa meninggalkan shalat. 

Di hari kiamat nanti, seseorang dilihat amalan pertama dan utamanya adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka dia akan selamat dan berhasil dan sebaliknya, jika sholatnya buruk, maka dia akan menjadi orang yang merugi. Dan bukan hajinya yang dilihat, bukan zakatnya atau amalan lainnya.

Shalat adalah perkara penting, yang diperintahkan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di langit ke 7 untuk dikerjakan. 

Ustadzah mendoakan agar anak-anak kita, dijadikan oleh Allah Ta'ala orang-orang yang selalu menjaga sholatnya.

Sholat merupakan salah satu penghubung antara kita dengan Allah Ta'ala. 

Jika kita melihat seseorang yang meninggalkan sholat, jangan kita katakan "anta kaafir", tidak boleh kita mengkafirkan saudara semuslim dengan sepenglihatan kita. Tapi katakan: barang siapa yang meninggalkan sholat, dia dihukumi kafir.

Tidak boleh menyatakan langsung kepada seseorang (secara pribadi) ini kafir karena dia meninggalkan shalat, tetapi kita menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat maka dihukumi kafir (tidak menvonis pribadi). 

Memberikan motivasi, balasan jika anak shalat dan juga ancaman atau risiko jika anak meninggalkan shalat, targhib dan tarhib. 

Jika kita melihat orang yang meninggalkan sholat, gunakan metode Targhib wat Tarhib, yaitu memberitau keutamaan-keutamaan amalan tersebut (memotivasi) dan memberitahu ancaman-ancaman jika tidak diamalkan (peringatan).

Ketika di rumah ajak anak-anak duduk bersama, beri mereka kue atau makanan kesukaan mereka, beri mereka hadiah kemudian berbincang bersama kepada mereka, tanya kepada mereka, bagaimana menurutmu hukum jika meninggalkan shalat? dan bicara tentang hal ini kepada mereka. Dan kita terus berdoa dan jangan pernah merasa putus asa. 

Kita harus terus mengarahkan anak-anak agar menjaga sholatnya, sekalipun misal Allah Ta'ala takdirkan suami kita pemalas, kita tetap bertanggung jawab kepada anak-anak, karena setiap kita adalah seorang pemimpin, termasuk seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan pemimpin akan ditanya tentang tanggung jawabnya.

Percayalah Allah Ta'ala akan memberi mereka hidayah, cepat atau lambat, berusaha saja terus, ikhtiar terbaik. 

🌷🌷🌷

Ulangi pertanyaan-pertanyaan kepada anak dengan lembut, "sudah sholatkah anti wahai qurrota ainy (penyejuk pandanganku)? atau sudah sholatkan anti yaa habiibaty?"

Menanyakan kepada mereka dengan lemah lembut, apakah kamu sudah shalat anakku sayang, qurrata ainiy? Semoga Allah Ta'ala mudahkanmu, dan perkataan-perkataan baik lainnya.

Jangan bertanya dengan nada tinggi dan kasar seperti kenapa tidak shalat?! meninggalkan shalat masuk neraka!! dan perkataan-perkataan keras lainnya.

Senantiasa menanyakan hal ini dengan lemah lembut sebagai salah satu cara membantu hati mereka terpaut dengan shalat. 

Ingat bagaimana kisah seseorang yang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dan menanyakan bagaimana jika dia ingin berzina? Rasulullah shalalallahu 'alaihi wasallam tidak marah dan berusaha menasihatinya dengan baik dan lemah lembut dan berhasil. 

Tentu, diantara perkara penting juga, memulai untuk mengajarkan kepada anak tentang sholat, yaitu ketika kita akan menikah.

Lihat calon pasangan kita, apakah dia orang yang menjaga sholatnya? jika bukan, bagaimana nanti akan mengajarkan kepada anak-anak tentang menjaga sholat?

Fatwa ulama jangan menikah dengan orang yang tidak shalat. 

Kita tidak fanatik dengan mazhab tapi kita melihat dalil yang lebih kuat. 

Maka wajib kita berikhtiar untuk mencari pasangan yang shalih, yang menegakkan shalat, pernikahan yang penuh berkah. 

Maka penting sekali bagi kita (yang belum menikah) untuk memilih pasangan yg shalih, yang menjaga sholatnya. 

🌷🌷🌷

Jika sudah menikah, perbanyak doa agar dijadikan kita dan pasangan sebagai orang-orang yang menjaga sholat.

Shalat adalah perkara yang sangat penting, jangan sampai anak perempuan anda menikah dengan laki-laki yang tidak shalat demikian juga anak laki-laki mu jangan menikah dengan perempuan yang tidak shalat, buah dari suami istri yang menegakkan shalat adalah keberkahan bagi anak-anaknya. 

Kita bisa berbicara tentang masalah shalat ini ketika acara kumpul keluarga di waktu-waktu santai, sampaikan hal ini. 

Jika seorang ibu haid misalnya dan tidak bisa shalat dan malu untuk menjelaskan kepada anaknya, dan anaknya bertanya mengapa ummi tidak shalat, anda bisa masuk kamar untuk beberapa waktu dan kemudian keluar dan sampaikan ummi sudah shalat (ini dibolehkan). Namun jika anak-anak sudah beranjak besar maka anda bisa menjelaskan tentang hal ini, menjelaskan hukum wanita haid. 

Sering anak-anak perempuan malu ketika mereka haid mereka tetap melakukan shalat, ini kesalahan dan ibunya harus memberitahukan mereka tentang hal ini. Kita mengajarkan juga mereka tentang mandi wajib dan kapan harus mandi wajib. 

Jika bersih di waktu ashar dan mandi di waktu ashar sebelum maghrib maka kita harus menegakkan shalat dzuhur dan ashar. Ini adalah hukum-hukum yang harus kita sampaikan kepada anak-anak perempuan kita. Jika bersih haid ketika isya maka harus melakukan shalat maghrib dan juga isya. Ini merupakan pendapat ulama. 

Dan ketika masuk waktu dzuhur kemudian anda mendapatkan haid, pendapat beberapa ulama bahwa anda harus menqadha shalat dzuhur yang tertinggal itu ketika sudah selesai haid. 

Semua hukum-hukum penting ini harus disampaikan kepada anak-anak perempuan kita dan membantu mereka agar bisa melaksanakan shalat dengan benar. 

Kita berbincang kepada anak-anak kita tentang Jannah dan Neraka dan bagaimana amal shalih mengantarkan masuk Jannah dan bagaimana kemaksiatan mengantarkan ke neraka. Kita berharap dari motivasi tentang Jannah dan ancaman neraka ini akan memotivasi mereka untuk mengerjakan shalat. 

🌷🌷🌷

Kita harus menjelaskan kepada anak-anak kita tentang esensi shalat dan menyampaikan dalil-dalil shalat dari Al-Quran dan hadits.

Bangun ikatan batin dengan mereka seperti misalnya, mengatakan kepada mereka bahwa kita mencintai mereka dan kita takut mereka masuk neraka itu sebabnya kita ingin mereka berdoa. Ini sangat membantu untuk membuat mereka menerima dan mencintai Shalat. 

Tidak cukup kita mengatakan kepada mereka bahwa yang shalat akan masuk jannah dan yang tidak shalat akan masuk neraka. Kita harus memberikan ilmu tentang shalat ini secara mendalam. Kita sampaikan bahwa kita mencintai mereka dan khawatir jika mereka masuk neraka makanya kita ingin mereka senantiasa menegakkan shalat, dengan bahasa-bahasa atau pendekatan hati seperti ini membantu mereka menerima dan mencinta shalat. 

Diantara hal penting juga yaitu bersegera kita dalam mengingatkan anak kepada shalat, jangan diundur-undur, jangan sampai mereka terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan buruk karena ini akan sulit untuk disingkirkan.

Hal penting juga untuk kita berbicara tentang masalah shalat dan agama ini sejak dini, jangan menunda sampai mereka terbiasa dengan kebiasaan buruk dan sudah sulit untuk kita merubahnya. Misalnya seperti membiasakan anak perempuan kita memakai pakaian yang baik sejak usia dini. 

Jangan menjadi sebab rusaknya anak perempuanmu karena tidak memiliki malu.


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Hari dan Tanggal: Ahad, 28 Februari 2021
Pukul: 18.20 WIB
Penerjemah kajian: Ukhti Nuha Fauziyah dan Ummu Khansa حفظكن الله

Post a Comment

0 Comments