TAFSIR JUZ 30: SURAH AL-FAJR



﷽  

HALAQAH TAFSIR JUZ 30

Ustadzah Imroatul Azizah Ummu Yasir حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Ustadzah membuka majelis ilmu dengan muqodimah dan do'a-do'a 

📚 Doa bersyukur telah diberi petunjuk 

Alhamdulillahilladzi Hadana Lihadza Wama Kunna Linahtadiya Laula An Hadanallah

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (kebaikan) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.” 

📚 Doa memohon ilmu yg bermanfaat 

 اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allaahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan mutaqobbalan.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.

📚 Doa agar dimudahkan berdzikir 

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

ALLAHUMMA A’INNI ‘ALA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBADATIK 

[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” 

📚 Do’a Meminta Ketakwaan dan Sifat Qona’ah

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.” Artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.

📚 Doa Memohon ilmu yg bermanfaat 

ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ

Allahumma 'allimna ma yanfa 'una, wa anfa 'na bima 'allamtana wa zidna 'ilma.

"Ya Allah, tolong kami ajari apa yang bermanfaat bagi kami, bantu kami mendapatkan manfaat dari apa yang Engkau bantu untuk kami pelajari, dan mudahkanlah kami tuk memahaminya."

📚 Do’a dimudahkan segala urusan 

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي  وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي

‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ 

[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” 

(QS. Thoha: 25-28)

Alhamdulillah pada pagi hari ini Allah menggerakan hati kita, untuk mentadabburi ayat-ayat Allah, semoga yg kita lakukan mendapatkan ridho Allah, dan ilmu yang kita dapatkan bisa diamalkan dlm kehidupan kita sehari-hari dan semoga Allah menolong kita untuk terus ibadah sampai Allah mewafatkan kita dlm keadaan husnul khatimah dan Allah kumpulkan kita di dalam syurga Nya aamiin Allahumma aamiin. 

Semoga kelak kita mendapatkan syafaat Rasulullah dan berkumpul bersama Rasulullah di syurga tertinggi. Aamiin Allahumma aamiin. 

🌺 Surah Al Fajar 🌺

Merupakan surah yang ke 89 dan Terdiri dari 30 ayat, Surah al fajar adalah surah Makkiyyah, Karena diantara ciri-ciri surat makiyyah selain karena diturunkan sebelum Nabi berhjirah ke Madinah adalah pada umumnya surat-surat makiyyah terdiri dari ayat-ayat yang pendek. Sebaliknya ciri Surah madaniyyah biasa nya ayat nya panjang. 

📚  Ayat 1

وَالْفَجْرِ

“Demi fajar”

Bagaimana Allah ketika bersumpah dengan sesuatu, Allah bersumpah ats makhluk nya, seperti ad dhuha, al lail, ini menunjukkan keagungan makhluk tersebut. 

Demi fajar demi masuk nya waktu subuh, dan waktu ini memiliki banyak keutamaan. Ada dua pendapat di kalangan para ulama tentang makna al-fajr. 

1. Pendapat pertama, al-fajr adalah waktu dimana gelapnya malam mulai sirna diganti dengan cahaya yang perlahan mulai keluar yang dikenal dengan waktu shubuh. Allah bersumpah dengan al-fajr karena merupakan waktu yang sangat penting. 

2. Pendapat kedua, maksud Allah bersumpah demi waktu fajar adalah demi shalat fajar yaitu shalat subuh. Allah bersumpah dengan shalat shubuh karena shalat shubuh merupakan shalat yang sangat penting yang sering dilalaikan oleh banyak kaum muslimin. 

Diwaktu fajar Allah wajib kan kita untuk sholat subuh, yang mana sholat subuh memiliki keutamaan sholat subuh. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللهِ

“Barangsiapa yang shalat shubuh (secara berjamaah) maka dia di bawah penjagaan Allah.” (HR Muslim no. 657)

Dimasa pandemi selain meningkat kan imun, Kita juga harus meningkatkan iman. Dan mintalah selalu penjagaan Allah karena dng sholat subuh akan mendapatkan penjagaan Allah.

📚 Dalam hadist yang lain Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda

مَنْ صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ

“Barangsiapa yang shalat di dua waktu yang dingin niscaya masuk surga.” (HR Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

Allah memberikan rahmat-Nya dengan kasih sayang nya, Allah mudahkan cara untuk kita masuk syurga. Syurga Allah adalah perdagangan yg sangat mahal, dan cara nya yaitu dengan menjaga waktu sholat. 

Kata para ulama, البَرْدَيْنِ  adalah shalat shubuh dan shalat ashar. Al bardain adalah sholat subuh dan sholat ashar. Ketika sholat subuh ia harus menahan hawa dingin.  

Dikatakan shalat yang dingin karena shubuh merupakan awal dari hari dan udaranya masih dingin, sedangkan ashar waktu peralihan dari siang ke malam, perlahan-lahan panasnya siang beralih menjadi dinginnya malam.

Barangsiapa yg berjuang untuk bangun sholat subuh, waktu sholat subuh waktu yg sangat berharga, bahkan ada sholat sunnah yg lebih baik dunia dan seisinya. Yaitu sholat dua rakaat sebelum sholat subuh. Mari Mulai kita menjaga sholat subuh kita katakan kepada anak-anak untuk membiasakan mereka sholat subuh tepat pada waktu nya. 

Jagalah juga sholat ashar, biasa orang-orang banyak meninggalkan sholat ashar, karena pada waktu ashar adalah kebanyakan manusia letih dari Kesibukan, sehingga lalai mengerjakan sholat ashar, jangan sampai waktu ashar dikerjakan mendekati waktu magrib. 

Di dalam hadist Nabi :

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak berdesak-desakan dalam melihatNya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan dalam melaksanakan sholat sebelum terbit matahari (yaitu sholat subuh) dan sholat sebelum terbenam matahari (yaitu sholat ashar) maka lakukanlah”(HR Al-Bukhari no 554 dan Muslim no 633)

Jika kita ingin melihat wajah Allah, bertemu Allah Jagalah sholat subuh dan ashar. Semoga Allah izinkan kita bisa berjumpa Allah kelak. 

📚 Ayat 2

وَلَيَالٍ عَشْرٍ

“Demi malam-malam yang sepuluh”

Ulama berbeda pendapat apakah makna sepuluh, 

⏩ Menurut Ibnu al-Útsaimin makna ‘malam-malam yang sepuluh’, yaitu 

Pendapat pertama, 

Malam-malam sepuluh yang dimaksudkan adalah hari-hari 10 Dzulhijjah. Ini sekaligus pendapat mayoritas para ulama. 

Pendapat kedua, 

Malam-malam sepuluh yang dimaksudkan adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. Allah bersumpah dengan 10 malam terakhir bulan ramadhan karena malam-malam tersebut adalah malam yang mulia, diantaranya ada malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan. 

⏩ Menurut imam At-Thobari ini merupakan pendapat jumhur para ulama, makna malam-malam sepuluh yaitu 10 hari Dzulhijjah, Allah bersumpah dengannya karena amalan yang dilakukan pada 10 hari Dzulhijjah adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah. 

Rasulullah menyuruh kita untuk banyak beramal sholih pada 10 malam terakhir dibulan Ramadhan dan 10 awal dibulan Dzulhijjah. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّوَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ، يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada hari-hari dimana suatu amal shalih lebih di cintai Allah melebihi amal shalih yang dilakukan di hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?” Nabi ٍShallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (kemedan jihad) dan dia tidak kembali dengan apapun sama sekali (yaitu jiwanya tidak kembali yaitu dia mati syahid dan hartanya juga tidak kembali karena dirampas musuh-pen).” (HR Bukhari no. 969) 

Kebanyakan dari kita Lebih banyak perhatian pada 10 hari terakhir dibulan Ramadhan, dan mengabaikan keutamaan 10 awal dibulan Dzulhijjah. Hendaklah kita juga memperhatikan 10 awal bulan Dzulhijjah, karena disana terhimpun banyak amal sholih, ada puasa arafah, ada ibadah haji, puasa, sholat idul adha, mendekatkan diri dengan Allah dengan menyembelih hewan Qur'an dan doa dikabulkan. 

🔑Ketika kita diberikan Allah nikmat usia bisa bertemu kembali dng bulan Dzulhijjah maka kita gunakan waktu untuk memperbanyak ibadah. 

🔑Ustadzah mengingat kan, agar kita beradab dlm bermajelis ilmu agar kita diberikan keberkahan, agar kita mendapatkan  manfaat dari ilmu. Dan Diantara adab dalam bermajilis ilmu yaitu hadir lebih awal. Sebelum guru memulai majelis.

📚 Ayat 3

وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ

“Demi yang genap dan yang ganjil”

Allah bersumpah yg ketiga antara genap dan ganjil. 

Menurut Pendapat At-Thobari yang kuat dalam masalah ini adalah Allah bersumpah dengan segala sesuatu yang genap dan segala sesuatu yang ganjil. 

Para ahli tafsir pada masa salaf berpendapat yaitu Allah bersumpah dengan shalat-shalat yang rakaatnya genap diantara nya yaitu shalat dhuhur, shalat ashar, shalat isya’, dan shalat shubuh, dan Allah bersumpah dengan shalat rakaatnya ganjil yaitu shalat maghrib.

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa genap adalah yaumun nahr yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah merupakan tanggal yang genap, dan ganjil adalah hari arafah yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan tanggal yang ganjil.

Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ

“Sesungguhnya Allah itu Witr (yaitu Maha Esa) dan menyukai yang witr (ganjil).” (HR Bukhari no. 6410 dan Muslim no. 2677)

Sungguh Allah menyukai bilangan ganjil, Allah adalah satu. Dan Allah menciptakan makhluk berpasang pasangan, Allah yg mengabarkan kepada kita segala sesuatu kami ciptaan berpasang-pasangan tujuannya agar kita bisa mengingat kebesaran Allah.

Dalam firman Allah :

  ومن كل شيء خلقنا زوجين

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan”. (QS. Adz Dzariyaat: 49) 

Allah ciptakan perempuan dan laki-laki.

Allah ciptaakan iman dan kufur

Allah ciptakan hidayah, dan juga tdk memberikan hidayah. Semuanya diciptakan Allah bepasangan.

📚 Ayat 4

وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ

“Demi malam apabila berlalu”

يَسْرِ 

dalam bahasa arab mempunyai dua kemungkinan makna. Menurut Tafsir al-Baghowi, Bisa bermakna أَقْبَلَ الَّيْلُ yang artinya malam yang datang, bisa bermakna الَّيْلُ أَدْبَرَ artinya malam yang pergi. 

Namun sebagian ulama merajihkan pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah malam apabila datang. 

Karena pada ayat pertama Allah telah bersumpah dengan waktu fajar yang berarti malam pergi kemudian disusul dengan datangnya fajr atau cahaya. Dan juga Sebaliknya pada ayat ini Allah bersumpah dengan waktu tatkala cahaya pergi disusul dengan datangnya malam.

🍂 Ada juga ulama berpendapat, bahwa Malam disini adalah malam yg khusus yg spesial, malam muzdalifah, adalah orang-orang yg berpendapat dari awal manasik haji. 

“Demi fajar” maksudnya adalah “fajar hari Nahar 10 Dzulhijjah”, demi “malam-malam yang sepuluh” maksudnya “10 hari Dzulhijjah”, “Demi yang genap dan yang ganjil” maksudnya adalah hari Nahar (10 Dzulhijjah) dan hari Árofah (9 Dzulhijjah), “Demi malam yang berlalu”maksudnya adalah “malam Muzdalifah”. 

🍂Menurut pendapat al-Qurthubi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan malam dalam ayat ini adalah bersifat umum bukan khusus malam Muzdalifah saja. 

📚 Ayat 5

هَلْ فِي ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِي حِجْرٍ

“Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?”

Allah menyebutkan al fajar pada ayat pertama, al lail pada ayat kedua, dan ayat bersumpah dengan yg genap dan yg ganjil pada ayat ketiga. Pada ayat ke empat Allah bersumpah demi malam yg berlalu dan Selanjutnya Allah mengatakan apakah orang kafir itu mereka berpikir, dengan sumpah itu. 

Allah menginginkan orang kafir yg mengingkari beriman kepada Allah. Agar orang kafir beriman kepada Allah. 

🍂🍂🍂

📚 Ayat 6

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ

“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Aad?”

Rasulullah mengatakan agar kita Mengambil pelajaran dari kisah kaum 'Aad. Kaum 'Aad yg hidup di Yaman daerah hadromaut, yang mana disana Ada Universitas al haqqo. Dekat dengan oman.

Kaum ad termasuk kaum  yg tidak ditemukan lagi jejak nya, Kaum ‘Aad adalah kaum Arab kuno yang diutus kepada mereka Nabi Hud. Allah berfirman:

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۚ أَفَلَا تَتَّقُونَ

“Dan kepada kaum ‘Aad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sesembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?’” 

(QS Al-A’raf : 65)

Kaum 'Aad memiliki sifat sombong, dan menolak kebenaran, mereka diciptakan Allah dengan perawakan yg tinggi, Dan mereka membuat bangunan nya juga lebih tinggi lagi. 

seperti hampir sama dengan tinggi nabi adam. Nabi Adam ‘alaihis salam yang memiliki tinggi 60 hasta atau sekitar 30 meter. Dan kelak orang yg masuk syurga, kelak Allah ciptakan seperti nabi adam dengan tinggi kurang lebih sekitar 30 meter. 

Nabi bersabda :

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا، … فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ، فَلَمْ يَزَلِ الخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الآنَ

“Allah menciptakna Adam tingginya 60 hasta….maka semua yang masuk surga sesuai bentuk Nabi Adam, dan senantiasa manusia berkurang (tingginya) hingga sekarang” (HR Al-Bukhari no 3326 dan Muslim no 2841)

Mereka diberi kekuatan oleh Allah tetapi digunakan untuk semakin ingkar kepada Allah. Allah berfirman tentang perkataan Nabi Hud:

وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِن بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Ingatlah ketika Dia menjadikan kalian sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kalian dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kalian beruntung.” (QS Al-A’raf : 69)

📚 Ayat 7

إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِ

“(Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi”

Nasab kaum 'Aad yaitu Aad bin Iram bin ‘Awadl bin Saam bin Nuh, sehingga ada empat generasi dari kaum ‘Ad sampai Nabi Nuh. 

‘Imaad dalam bahasa Arab artinya tinggi. Para ulama berbeda pendapat tentang yang dimaksudkan dengan tinggi. 

🍂Pendapat pertama, maksud dari ذَاتِ الْعِمَادِ adalah mereka memiliki tubuh yang tinggi, sebagaimana para ulama sepakat bahwa kaum ‘Aad diberi tubuh yang besar.

🍂Pendapat kedua, maksud dari ذَاتِ الْعِمَادِ adalah orang-orang yang tinggal di padang pasir di dalam kemah-kemah yang terbuat dari tiang-tiang yang tinggi. Sehingga secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa tubuh mereka juga tinggi. Jika mereka berpindah tempat maka mereka akan mengangkat kemah-kemah mereka.

🍂Pendapat ketiga, maksud dari ذَاتِ الْعِمَادِ adalah kaum yang memiliki tempat tinggal dari bangunan-bangunan yang tinggi. Pendapat ini adalah pendapat terkuat. karena ketika Allah membinasakan mereka dengan mengirimkan angin terus menerus. 

Allah berfirman:

وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ (6) سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ (7)

“(6) Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin; (7) Allah menimpakan angin kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus. Maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (QS Al-Haqqah : 6-7)

Mereka adalah kaum yang memiliki badan yang besar dan kuat. Akan tetapi mereka malah bertambah sombong dan merasa paling kuat kuat. Akhirnya Allah mengirimkan angin untuk menghinakan mereka. Sungguh Adzab Allah sangatlah pedih. Bertaqwalah kepada Allah. 

📚 Ayat 8

الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِ

“Yang belum pernah diciptakan seperti itu di negeri-negeri lain”

Ketika kaum ada membangun sebuah bangunan, bangunan nya paling bagus dan kokoh. 

📚 Ayat 9

وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِ

“Dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah”

Ada kaum 'Aad dan ada juga kaum tsamud yg terletak dijazirah arab, mereka jadikan batu-batu besar seperti gunung untuk tempat tinggal mereka. Batu-batu yang besar ibarat gunung itu letaknya di lembah. Yaitu wadi “al-Quroo”, yang letaknya sekarang di sebuah kota Namanya al-‘Ula, sekitar 300 km sebelah utara kota Madinah. Kaum Tsamud termasuk dari kaum yg kuat. Mereka membuat rumah dari batu-batu. Kaum Tsamud juga termasuk kaum yang kuat. Allah menghancurkan kaum Tsamud dengan suara yang menggelegar. 

📚 Ayat 10

 وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِ

“Dan (terhadap) Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)”

Firaun sebutan raja mesir, dimesir terdapat bangunan pyramida yang mana  bangunan nya tinggi dan menjulang, firaun l memiliki bangunan yg kokoh dan ia sombong tidak mau beriman kepada Allah dan Allah timpakan adzab yg pedih. 

📚 Ayat 11

الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِ

“Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri”

Mereka semua yaitu kaum ‘Ad, kaum Tsamud, dan kaum Firaun telah melampaui batas, berbuat kedzaliman di negeri-negeri, melanggar larangan Allah dan sombong di atas muka bumi.

✍️Hati-hati jika manusia membuat kerusakan di bumi, diantara salah satu bentuk kerusakan yaitu berbuat kesyirikan karena kesyirikan adalah kedzoliman yg sangat besar. Jika terdapat banyak kedzoliman maka siap-siap Allah kirimkan adzab. Sungguh adzab Allah sangat pedih, dan adzab itu datang jika banyak kedzoliman dan kerusakan dimuka bumi. 

📚 Ayat 12

فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ

“Lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu”

Akhirnya mereka melakukan banyak kerusakan. Karena seseorang yang sombong dan sewenang-wenang biasanya akan menimbulkan kerusakan.

 📚 Ayat 13

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ

“Karena itu Tuhanmu menuangkan cemeti adzab kepada mereka”

📚 Ayat 14

إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ

“Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi”

Menurut Fathul Qodiir  Allah mengingatkan mereka akan kejadian yang menimpa kaum ‘Ad, kaum Tsamud, Firaun dan bala tentaranya karena kesombongan mereka. Karena Allah mengawasi amal perbuatan mereka, kekufuran dan kesombongan mereka, tidak ada satu amalan merekapun yang luput dari pengawasan Allah 

📚 Ayat 15

فَأَمَّا الْإِنسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ

“Maka adapun manusia apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku’”

Harta dan anak-anak adalah ujian, kebanyakan kita jika diberikan dunia, diberikan anak-anak keturunan, kita mengatakan Allah telah memuliakan ku. Tapi sebaliknya jika Allah memberikan ujian dengan penyakit, membatasi rejeki nya maka ia mengatakan sungguh Allah telah menhinakan ku. 

Inilah adalah bentuk tidak bersyukur. hari ini kita sedang diuji dengan pandemi, janganlah lisan kita mengatakan hal demikian. 

🌻 Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam apabila ada sesuatu yang menyenangkan, beliau membaca:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.

🌻 Apabila ada sesuatu yang tidak disukai, beliau membaca:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Alhamdulillaahi 'alaa kulli haal.

Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.

🍂🍂🍂

📚 Ayat 16

وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

“Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, ‘Tuhanku telah menghinakanku’”

📚 Ayat 17

كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim”

Barang siapa memuliakan, memberikan makan untuk anak yatim maka akan dekat dengan Rasulullah kelak di syurga. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” 

(HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). 

📚 Ayat 18

وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

“Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin”

Dimasa pandemi ini, kita berikan makanan untuk orang-orang yg tidak mampu dan jadikan ini amalan yg istiqomah. 

📚 Ayat 19

وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّا

“Sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram)”

Jika kita mendapatkan harta warisan bagi lah sesuai dengan aturan Allah, bagilah dengan adil. Berikan hak anak laki-laki mendapatkan dua bagian dan anak perempuan mendapatkan satu bagian. Dan Banyak manusia zaman sekarang banyak melebihi kan dan membagi harta untuk anak bungsu nya, untuk anak yg disayangi nya. Sungguh ini keliru dan bentuk kedzoliman. 

📚 Ayat 20

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan”

Ini sudah tabiat manusia akan berduyun-duyun jika harta dibagi secara gratis.

📚 Ayat 21

كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا

“Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan)”

Gempa disulawesi barat, bumi digoncangkan Allah hanya sekejap saja, dan bumi runtuh. Bagaimana kelak keadaan jika datang hari kiamat. 

📚 Ayat 22

وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا

“Dan datanglah Tuhanmu sedang malaikat berbaris-baris”

Malaikat datang dengan berbaris-baris.

📚 Ayat 23

وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ

“Dan pada hari itu diperlihatkan Neraka Jahannam. Pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu”

Setelah hari perhitungan dan penimbangan, didatangkanlah neraka jahannam. Dalam suatu hadist, dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata, Rasulullah bersabda:

يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لَها سَبْعُوْنَ أَلْفِ زَمامٍ، مَعَ كُلِّ زَمامٍ سَبْعُوْنَ أَلْفِ مَلَكٍ يَجُرُّوْنَها

“Jahannam akan didatangkan pada hari itu dan dia mempunyai 70.000 tali kekang, dan setiap tali kekang akan ditarik oleh 70.000 malaikat.” (HR. Muslim no. 2842)

Perbanyaklah doa agar kita dijauhkan dari neraka, perbanyaklah doa ini yg diajarkan oleh Rasulullah ﷺ 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Allaahumma innii as-alukal jannah, wa a'uudzu bika minan-naar.

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka.

📚 Ayat 24

يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي

“Dia mengatakan, ‘Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini’”

Manusia mulai menyesal, penyesalan di akhirat ingin dikembalikan lagi ke dunia. Dan begitu juga orang yg sudah meninggal, mereka berangan-angan dan minta dikembalikan lagi ke dunia untuk beramal sholih. kita yg masih diberikan kesempatan hidup di dunia oleh Allah maka perbanyaklah amal ibadah dan Mintalah pertolongan kepada Allah agar dimudahkan dalam beramal. 

Kemudian kita juga harus memiliki Amal sholih yang rahasia, yang hanya kita dengan Allah saja yg tau. Dan istiqomah lah dlm beramal tsb Misal kita bisa istiqomah membaca Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil 'adzim, atau kita istiqomah dlm solat malam karena ini akan jadi hujjah kita dihadapan Allah kelak dihari kiamat. 

📚 Ayat 25

فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ

“Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengadzab seperti adzab-Nya (yang adil)” 

📚 Ayat 26

وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُ أَحَدٌ

“Dan tidak ada seorang pun yang mengikat (dengan belenggu-belenggu di neraka jahnnam) seperti ikatan-Nya”

Neraka jahannam memiliki tali kekang, dan membelenggu orang-orang di dalam nya. 

📚 Ayat 27

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ

“Wahai jiwa yang tenang!”

Yaitu yang tenang dengan keimanannya kepada Allah beserta hari pembalasan-Nya, yang yakin dengan janji Allah akan pahala dan ganjaran pada hari akhirat, yang tidak terbelenggu dengan ketamakan dunia. 

Ketika ia memiliki keimanan ia percaya akan ada hari pembalasan kelak akan dikumpulkan dimasyar. Maka habiskan lah waktu mu untuk ibadah, habiskan waktu mu untuk menuntut ilmu, beribadah kepada Allah, mentauhidkan kepada Allah. 

📚 Ayat 28

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً

“Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya”

Malaikat ketika mencabut nyawa orang beriman maka Allah izinkan diperlihatkan syurga kepada nya. Maa syaa Allah. 

Kebanyakan orang yg meninggal dengan sneyum salah satunya Karena Allah sudah pelihatkan syurga, dan juga  orang yg meninggal dlm keadaan syahid wajah nya tersenyum. Semoga Allah wafatkan dlm jiwa yg tenang. 

📚 Ayat 29

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي

“Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku” 

📚 Ayat 30

وَادْخُلِي جَنَّتِي

“Dan masuklah ke dalam surga-Ku”

Teruslah berdoa kepada Allah agar diberikan jiwa yg tenang, ini merupakan rejeki yg luar biasa, apapun kondisinya, dan mensucikan jiwanya.  

Semoga Allah berikan kita jiwa yg tenang , dan ketika kita di panggil Allah dalam keadaan husnul khatimah, dan semoga Allah mengampuni dosa kita dan Allah menerima amal ibadah kita. Aamiin Allahumma aamiin. 

والله أعلمُ بالـصـواب


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


📚 Penyelenggara: Taj Al-Waqor Qism Indonesia X Tawbah Institute

📝 Penyusun: TIM Notulen Taj Al-Waqor Qism Indonesia 

Post a Comment

1 Comments

  1. mantap sangat membantu dan semoga bermanfaat dunia ahirat aamiin

    ReplyDelete