KIAT MENGASUH BUAH HATI AGAR MUDAH SHALAT #2



- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 HALAQOH STUDI ISLAM 🌸

Teacher: Ustadzah 'Aafiyah حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Bismillah...

Hari ini kita akan masuk ke pembahasan kedua.

Perkara sholat adalah pembahasan yang panjang, dan penting. Perkara yang harus kita perhatikan dengan baik, karena banyak yang lalai dari perkara sholat ini.

Kita harus menjelaskan pentingnya sholat, apa hukum orang yang meninggalkan sholat.

Dalam mendidik anak shalat, bisa dengan membeli buku yang berwarna yang bisa menjelaskan tentang shalat dan kaifiyat wudhu dengan penjelasan dari orang tua tentunya.

Seorang guru hendaknya bertanya kepada muridnya tentang sholatnya, di sebuah majelis ada seorang guru yang bertanya: “Siapa dari kalian yang sholat fajar hari ini?” sangat disayangkan yang menjawab bahwa mereka sudah sholat hanya sedikit, ini menunjukkan masih banyak orang yang lalai dari sholatnya.

Banyak orang yang sudah baligh tapi sangat disayangkan banyak dari mereka yang tidak menyempurnakan wudhunya. Banyak sekali dari wanita yang tidak menyempurnakan wudhunya. Berapa banyak mereka yang salah dalam wudhunya. Terutama saat membasuh kakinya, sebagian dari mereka ada yang sekedar menyiram kakinya dengan air tanpa memikirkan apakah kakinya sudah benar-benar terbasuh dengan sempurna.

Mereka tidak menyela-nyela diantara jari kakinya. Sehingga air belum terkena dengan sempurna di kaki mereka.

Waktu itu ada sahabat yang tidak sempurna membasuh kakinya saat wudhu, lalu nabi shaallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Celakalah tumit yang tidak terbasuh air wudhu dengan api neraka.” (HR. Bukhari, no. 165 dan Muslim, no. 241)

Dalam riwayat Muslim, disebutkan bahwa ‘Abdullah bin ‘Amr berkata,

رَجَعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِمَاءٍ بِالطَّرِيقِ تَعَجَّلَ قَوْمٌ عِنْدَ الْعَصْرِ فَتَوَضَّئُوا وَهُمْ عِجَالٌ فَانْتَهَيْنَا إِلَيْهِمْ وَأَعْقَابُهُمْ تَلُوحُ لَمْ يَمَسَّهَا الْمَاءُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « وَيْلٌ لِلأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ أَسْبِغُوا الْوُضُوءَ »

“Kami pernah kembali bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah menuju Madinah hingga sampai di air di tengah jalan, sebagian orang tergesa-gesa untuk shalat ‘Ashar, lalu  mereka berwudhu dalam keadaan terburu-buru. Kami pun sampai pada mereka dan melihat air tidak menyentuh tumit mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Celakalah tumit-tumit dari api neraka. Sempurnakanlah wudhu kalian.” (HR. Muslim no. 241)

Ustadzah menyuruh kita untuk memperbaiki wudhu kita dengan melihat video tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah nabi shaallallahu ‘alaihi wa sallam.

🌷🌷🌷

Hendaknya orang tua mengajarkan anaknya cara berwudhu dengan baik, karena banyak anak yang masih belum paham tata cara wudhu yang benar.

Jika kita tidak menyela-nyela jari jari kita sebenarnya tidak mengapa karena ini sunnah, asal ia sudah yakin bahwa air tadi sudah benar-benar mengalir mengenai seluruh kakinya.

Tapi, apakah kita yakin jika air tadi sudah benar-benar terkena kaki jika kita tidak menyela-nyelanya?

Jika kita sudah yakin air tadi mengalir mengenai jari jemari kita maka wudhu kita sudah shahih dan sholat kita shahih. Tapi, jika air tadi belum mengenai jari jemari tangan dan kaki kita maka wudhunya dianggap tidak sah dan sholatnya tidak sah juga.

Maka, ustadzah mengingatkan, jangan pikir ini sunnah atau wajib? Selama kau tau itu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka lakukanlah.

Orang yang meninggalkan amalan sunnah maka jelas dia sudah meninggalkan derajat ihsan dan ia telah terlewat dari mendapatkan pahala lebih.

Ibu-ibu kami sangat memperhatikan perkara sholat, melebihi perhatian beliau terhadap perkara rumah. 

Jika kami mengakhirkan pekerjaan rumah beliau tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, berlainan jika sudah berhubungan dengan sholat, jika kami mengakhirkan sholat beliau akan memperingati kami. Jika sudah masuk waktu sholat, beliau langsung mengingatkan kami untuk sholat.

Sebagian orang tua membangungkan anaknya hanya untuk perkara dunia, misal “bangunlah untuk sekolah”, “bangunlah sarapan”.

Adapun masalah sholat orang tua membiarkan anaknya mengakhirkan sholatnya begitu saja.

Kemudian diantara wasilah untuk membiasakan anak kita sholat adalah, tidak mengatakan hal-hal yang buruk untuk anak kita. Misal membanding-bandingkan dengan anak orang lain. “Lihatlah anak bapak fulan beliau sholat ke masjid, beda sekali dengan kalian yang lalai ini, kalian akan masuk ke neraka.” ini smua perkara yang keliru

Harusnya kita katakan anak kita, “Anakku sayang bangunlah, mari kita sholat, semoga Allah mencintaimu nak, merahmatimu", dan perkataan semisal lainnya.

Maka, gunakanlah bahasa-bahasa yang baik saat mengajak anak kita untuk sholat sehingga mereka merasa nyaman dan senang dengan ajakan kita.

Tapi, jika anak kita masih tidak mau sholat, maka mulailah dengan perbuatan. Misal matikan AC mereka, percikan air di wajah mereka hingga mereka bangun dan mengerjakan sholatnya. Jadi, hukum asalnya mulailah dengan cara yang baik, jika masih tidak berhasil baru gunakan beberapa cara yang sudah disebutkan sebelumnya.

🌷🌷🌷

Sekuat apapun kita berusaha jika Allah tidak memberi kemudahan maka tidak akan bisa, maka kita sangat butuh pertolongan Allah

Perkara sholat ini tidak mudah, ini perkara yang berat.

Allah Ta'ala berfirman:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخٰشِعِينَ

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)

Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.

Betapapun kita mengajak anak kita sholat, sekalipun kita pukul dan semisalnya. Kalau Allah tidak mudahkan tidak akan bisa, maka sebelum perintahkan anak kita sholat, mintalah selalu pertolongan Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا  ۖ لَا نَسْئَلُكَ رِزْقًا  ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ  ۗ وَالْعٰقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 132)

Kemudian doakanlah mereka agar Allah jadikan mereka cinta sholat, agar sholat menjadi penyejuk hati mereka.

Karena kita dapati sebagian anak meninggalkan sholat setelah orangtuanya wafat, karena selama ini sang anak sholat hanya karena takut dengan orang tuanya.

Maka, doakanlah mereka, anak-anak itu menyukai jika orang tuanya mendoakan mereka. Doa ini membuat hati mereka lapang, cinta, merasakan kedekatan dengan orang tuanya. Sehingga anak kita bisa mencintai kita, dan mencintai sholat tadi.

Katakan kepada mereka, “sholat ini akan jadi cahaya bagimu, ia akan menolongmu di sirath.” Jadi perbanyaklah untuk ingatkan mereka dengan perkara akhirat saat kita memerintahkan mereka sholat.

Sebagian anak-anak sholat hanya demi mengharapkan perkara dunia, agar sukses ujian, dan lainnya. 

Ini hal yang berbahaya.

Jangan sampai kita katakan “Sholatlah agar kalian sukses, dll." Betul sholat ini sebab kita sukses tapi bukan itu tujuan utamanya. Maka, janganlah kaitkan perkara sholat dengan urusan dunia.

Karena bisa jadi ia meninggalkan sholat ketika melihat teman yang tidak sholat tapi ternyata lebih sukses darinya, bisa jadi ia berpikir “Sholat ini tidak bermanfaat untukku, fulan tidak sholat kok sukses? saya sudah sholat tidak sukses? saya gagal?”

Jika sudah sholat tetap tidak berhasil, tetap gagal, maka itu karena kita sedang diuji oleh Allah. 

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوٓا أَنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ خَيْرٌ لِّأَنْفُسِهِمْ  ۚ إِنَّمَا نُمْلِى لَهُمْ لِيَزْدَادُوٓا إِثْمًا  ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ

"Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 178)

🌷🌷🌷

Maka, sholat ini hal asas yang harus kita perhatikan dan kerjakan sekalipun kita sukses maupun tidak sukses dalam urusan dunia.

Tanamkan ke anak bahwa sholat adalah kewajiban yang sudah Allah perintahkan bagi hambaNya.

Setiapkali kalian merasa lelah, malas dalam memerintahkan anak sholat ingatlah firman Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا  ۖ لَا نَسْئَلُكَ رِزْقًا  ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ  ۗ وَالْعٰقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 132)

Terutama sholat fajar dan sholat ashar. Karena ini waktu kebanyakan orang tidur, bersabarlah dalam membangunkan mereka

Diantara kekeliruan kita bangunkan anak , “Ayolah bangun untuk sekolah, kemudian sholat.” harusnya kita katakan, “Bangunlah untuk sholat, kemudian sekolah.” Agar mereka sadar bahwa hal terpenting yang membuat mereka bangun adalah sholat, bukan karena urusan dunia.

Sebab sholat ini adalah kewajiban paling penting daripada semua kesibukan dan urusan kita di dunia.

Sebagian anak ada yang tidur di kamar mandi karena sangat ngantuk, bahkan sebagian mereka sholat tanpa wudhu karena terlalu ngantuk. Maka, harus kita temani mereka terutama jika mereka masih kecil, ketika membangunkan mereka sholat, temani mereka wudhu.

Maka, perhatikanlah hal ini dengan baik, karena perkara sholat ini berkaitan dengan urusan surga dan nerakamu.

Dan diantara cara mendidik anak dalam menjaga sholat, yaitu dengan cara memberi hadiah bagi siapa yang bangun lebih awal untuk melakukan sholat. Ini bisa termasuk sebagai infaq kepada anak, terlebih dalam hal kebaikan.

Misal, sesekali bisa gunakan motivasi, misal “Siapa yang sholat akan ibu beri ini dan itu..” berikan penghormatan lebih pada anak yang menjaga sholatnya, karena ini akan memotivasi sudara-saudaranya yang lain.

Ketika hati anak kita sudah terkait kepada Allah, dan sudah cinta kepada Allah maka ketika ia sholat, ia tidak akan mengharapkan dunia. Ia akan sholat karena mengharapkan cinta dan ridho Allah. Maka, berusahalah untuk mengisi hati mereka dengan kecintaan kepada Allah, tanamkan tauhid dalam diri anak-anak kita.

Jika hal tersebut sudah tertanam dalam hati anak kita, ini sangat memudahkan anak kita untuk menjaga sholatnya tanpa harus kita paksa karena ia akan bersegera dalam memenuhi panggilan Allah dan amalan-amalan yang membuat Allah ridho.

Untuk menjaga sholat, butuh ditanamkan tauhid, dan kecintaan kepada Allah. Tauhid, bagaikan kepala bagi tubuh. Maka, penting menanamkan tauhid ini kepada anak. Jika kecintaan ia pada Allah masih lemah, maka akan sulit baginya untuk menjaga sholat tersebut.

Tanamkan bahwa kita selalu diawasi Allah, tanamkan bahwa Allah Melihatmu, Allah Mendengarmu, Allah Mengawasimu.

Sebagian pemuda masuk ke masjid untuk sholat, padahal mereka belum wudhu. Mereka sholat hanya karena dipaksa orang tuanya, mereka masuk ke kamar mandi seolah sudah wudhu, padahal belum.

Maka, gabungkanlah antara motivasi dan ancaman dalam mendidik anak kita dan harus ada kerjasama antara ayah dan ibu dalam mendidik anaknya sholat. Sebagian ayah menyerahkan seluruh ini kepada ibunya, padahal ibu ini lemah. 

Maka, butuh kerjasama yang kuat antara ayah dan ibu dalam mendidik anak.

Anak kecil ini butuh diingatkan untuk sholat setiap kali masuk waktu sholat, karena mereka masih kecil.

Jangan sampai ketika adzan masing-masing sibuk dengan urusan masing-masing, misalnya ketika adzan berkumandang, namun anak masih menonton televisi, ibu mengerjakan pekerjaan ini dan itu. Sehingga anak kita bermudah-mudahan atau lalai dari perkara sholat.

Kita harus senantiasa mengingatkan anak kita saat masuk waktu sholat. Sebab sebagian anak ada yang harus diingatkan berkali-kali, tapi ada pula yang sekali dikatakan “Ayo sholat” mereka langsung sholat. Dan yang terpenting selalu ingatkan anak kita untuk menjaga sholatnya.

Teruslah ingatkan mereka untuk sholat, sampai mereka mencintai sholat. Saat kita sering mengingatkan anak untuk sholat, sholat, dan sholat. InsyaaAllah suatu saat nanti anak akan melakukan sholat dengan kesadaran dari dalam dirinya.

Ayah dan ibu jangan saling menyalahkan, misal “Ibunya lalai dari mengingatkan anaknya sholat.” dan sebaliknya. Ini semua tidak ada udzur di hadapan Allah. Maka, berusahalah kau sendiri menjalankan kewajibanmu, jalankan amanah itu.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”

(HR. Muslim no. 1893)

Bayangkan, betapa banyak yang akan kau dapatkan?? Jika ketika mengingatkan anak kita sholat, kemudian anak kita senantiasa menjaga sholatnya seumur hidupnya. Belum lagi jika kau mengajarkan mereka berwudhu. Betapa banyak pahala yang akan kita dapatkan?

Ini semua shodaqoh jariyah yang tidak akan berhenti pahalanya.

Ilmu yang kita ajarkan pada anak kita saat mereka masih kecil, ini adalah amalan jariyah yang tak akan berhenti pahalanya.

Bayangkan, jika anak kita sholat wajib 5 kali sehari. Maka, bagaimana lagi jika mereka mengerjakan sholat sunnah seperti sholat rawatib, dll. Betapa banyak pahala yang akan kita dapatkan.

Wallahua’alam

Direkap secara makna dengan sedikit tambahan dan perubahan


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


🕰️ Ahad, 7 Februari 2021 (24 Jumadil Akhir, 1442 H) 
📝 Mutarjimah: Al-Ukht Divya Carella, Ani Chaerani Mantoro, Nuha Fauziyah dan Wellin Zarlin

Post a Comment

0 Comments