TADABBUR JUZ 'AMMA SURAH AL-BURUJ


 - بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸TADABBUR JUZ 'AMMA🌸

Surat Al-Buruj

Teacher: Ustadha Maha, حفظها لله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Bismillahirrahmanirrahim. 

Ustadzah membuka majelis dengan doa-doa. 

Hari ini kita akan membahas surah Al-Buruj. Surah ini adalah surah Makkiyyah. Jumlah ayatnya ada 22 ayat. 

Maksud teragung dari surat ini di antaranya adalah untuk menunjukkan besarnya kekuatan Allah. Terdapat di dalam hadits bahwasanya surah ini dibaca oleh Rasulullah ﷺ di shalat Isya bersama surah Ath-Thariq. 

✒️QS. Al-Buruj[85]:1

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ 

"Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,"

Allah bersumpah dengan langit. 

Allah ﷻ bersumpah dengan menyebut nama langit dan gugusan-gugusannya, yakni bintang-bintangnya. Hal ini menunjukkan keagungan Allah. 

{ وَالسَّمَاءِ }

Demi langit. Allah bersumpah demi langit yang darinya manusia mengambil pelajaran dan hikmah dengan kehendak-Nya.

{ ذَاتِ الْبُرُوجِ } 

Yaitu langit yang memiliki orbit-orbit (menara) yang dilalui oleh matahari dan bulan sebanyak 12 orbit. Setiap orbit dilewati matahari sebanyak satu kali dalam sebulan, dan bulan melewati 12 orbit ini dalam sebulan. 

Ibnu Katsir menyebutkan, Al-Buruj bermakna: yang memiliki bintang-bintang yang besar.

✒️QS. Al-Buruj[85]:2

وَالْيَوْمِ الْمَوْعُوْدِۙ 

"Dan demi hari yang dijanjikan."

Allah menyampaikan dalam ayat lain:

تَبارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّماءِ بُرُوجاً وَجَعَلَ فِيها سِراجاً وَقَمَراً مُنِيراً

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya."

(QS. Al-Furqan: 61)

Kemudian di ayat kedua Allah juga bersumpah dengan hari kiamat, yaitu hari yang dijanjikan oleh Allah. 

✒️QS. Al-Buruj[85]:3

وَشَاهِدٍ وَّمَشْهُوْدٍۗ 

"Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan."

Dan Allah ﷻ juga bersumpah dengan saksi dan dengan siapa yang disaksikan, inilah sumpah ketiga dalam surah ini.

Ayat ini terdapat banyak penafsirannya. Di antaranya penafsiran Ibnu Katsir bahwasanya 'Syahid' adalah hari jumat dan 'Masyhud" adalah hari arafah. 

Terdapat juga pendapat bahwa "Syahid" adalah Nabi Muhammad dan "Masyhud" adalah hari kiamat. 

Menurut Syaikh As Sa’diy, bahwa yang termasuk ke dalam ayat ini adalah yang melihat dan yang dilihat, yang hadir dan yang dihadiri. Isi sumpahnya adalah apa yang dikandung dalam sumpah ini berupa tanda-tanda kekuasaan Allah yang besar, hikmah-hikmah-Nya yang jelas dan rahmat-Nya yang luas.

Al-Hadits:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الْيَوْمُ الْمَوْعُودُ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، وَإِنَّ الشَّاهِدَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، وَإِنَّ الْمَشْهُودَ يَوْمُ عَرَفَةَ، وَيَوْمُ الْجُمُعَةِ ذَخَرَهُ اللَّهُ لَنَا"

"Hari yang dijanjikan ialah hari kiamat, dan sesungguhnya yang menyaksikan ialah hari Jumat, dan sesungguhnya yang disaksikan ialah hari 'Arafah dan hari Jumat yang sengaja disimpankan oleh Allah untuk kita (umat Muhammad)." 

Ayat selanjutnya menjelaskan tentang Ashhabul Ukhdud.

✒️QS. Al-Buruj[85]:4

قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙ 

"Binasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman),"

{ قُتِلَ } 

Terbunuhlah, dalam hal ini dapat dimaknai : Terlaknatlah, yaitu { أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ } para pemilik parit (lubang). 

Ukhdud adalah sebuah lubang atau galian yang dibuat.

Ashabul Uhdud adalah para pembuat parit itu (lubang yang digali ditanah). 

✒️QS. Al-Buruj[85]:5

النَّارِ ذَاتِ الْوَقُوْدِۙ 

"Yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar,

✒️QS. Al-Buruj[85]:6

اِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُوْدٌۙ 

"Ketika mereka duduk di sekitarnya," 

Kemudian para pemilik parit itu datang bersama kaum muslimin dengan paksaan agar mereka murtad atau keluar dari keimanan mereka kepada Allah.

✒️✒️✒️

✒️QS. Al-Buruj[85]:7

وَّهُمْ عَلٰى مَا يَفْعَلُوْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ شُهُوْدٌ  ۗ 

"Sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin."

Syuhud, yaitu mereka menyaksikan apa yang dilakukan terhadap orang-orang mukmin itu

Akan tetapi kaum mu'minin itu enggan menuruti keinginan mereka dan akhirnya mereka membakar kaum mu'minin hidup-hidup didalam lubang parit itu. Para penggali parit itu pun melihat kaum mu'minin hangus terbakar.

✒️QS. Al-Buruj[85]:8

وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ 

"Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji,"

Di ayat 8 ini Allah menutup ayat-Nya dengan nama-Nya yang agung. 

Orang-orang mukmin itu tidak mempunyai salah terhadap mereka kecuali hanya karena iman mereka kepada Allah Yang Mahaperkasa.

Dan tidak akan tersia-sia orang yang berlindung di bawah naungan-Nya yang sangat kokoh, lagi Dia Maha Terpuji dalam semua perbuatan dan ucapan-Nya, serta dalam syariat dan takdir-Nya

Sekalipun Dia telah menakdirkan atas hamba-hamba-Nya yang beriman itu berada di tangan kekuasaan orang-orang kafir yang memperlakukan terhadap mereka seperti apa yang disebutkan di atas, maka Dia tetap Mahaperkasa lagi Maha Terpuji, walaupun penyebab hal itu tidak diketahui oleh kebanyakan orang. 

{ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ }

Yang berhak dipuji dalam segala hal ﷻ. Apapun yang terjadi di alam ini, apakah itu peristiwa baik maupun peristiwa buruk, Allah ﷻ tetap harus dipuji dan agungkan, karena sesungguhnya Allah ﷻ tidak menciptakan sesuatu apapun di dunia ini melainkan ada hikmah dibaliknya. Bahkan pada hal yang buruk pun ada hikmah dibalik penciptaannya, atau mungkin keburukan itu sebagai ujian bagi hamba-Nya ﷻ. 

Allah akan tetap selalu dipuji di setiap keadaan. Apakah itu pujian atas kekuasaan-Nya maupun atas syariat yang Dia wajibkan atas hamba-Nya, atau pujian atas semua kehendak-Nya.

✒️QS. Al-Buruj[85]:9

الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ    وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ  ۗ 

"Yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

Allah lah yang menciptakan segala sesuatu di bumi dan di langit. Dialah Rajanya. Allah Maha Melihat segala sesuatu, Maha Mendengar segala sesuatu. Tidak ada sesuatu yang lalai dari-Nya

✒️QS. Al-Buruj[85]:10

اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ 

"Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar."

Kata ( فَتَنُوا ) berasal dari kata ( الفِتْنَة ) berarti : ujian atau cobaan. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah pasti menguji kalian. 

Maka wajib bagi mereka untuk bersabar sebagaimana sabarnya orang-orang sebelum mereka, dan kesudahan yang baik bagi kaum mukminin.  Apabila mereka bertaubat maka mereka tidak akan di adzab. 

Kemudian di dua ayat selanjutnya Allah menyebutkan balasan bagi kaum mukminin dan kaum kuffar. 

✒️✒️✒️

✒️QS. Al-Buruj[85]:11

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيْرُۗ

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung."

Allah menjanjikan surga-surga bagi orang-orang beriman. Dan iman di sini bukan hanya dengan hati tapi dengan 'amilushshalihat' yaitu melakukan kebaikan-kebaikan. 

Iman dan amal shaleh adalah satu kesatuan. Tidak benar bahwa iman itu urusan hati tapi amalnya tidak selaras dengan amalnya.

✒️QS. Al-Buruj[85]:12

اِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ ۗ    

"Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras."

Yakni hukuman bagi mereka sangatlah keras. Sebagaimana disebutkan dalam surah lainnya:

Hud 11:102

وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَآ أَخَذَ ٱلْقُرَىٰ وَهِىَ ظَٰلِمَةٌۚ إِنَّ أَخْذَهُۥٓ أَلِيمٌ شَدِيدٌ 

"Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat." 

Di ayat ini selain menyebutkan kerasnya hukuman bagi mereka, ayat ini juga untuk menenangkan kaum mukminin, agar mereka bersabar.

✒️QS. Al-Buruj[85]:13

اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ 

"Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali)."

Ayat ini terdapat Uslub Qashr (pembatasan), yaitu hanya Allah lah yang memulai penciptaan dan menghidupkannya kembali. 

✒️QS. Al-Buruj[85]:14

وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُۙ 

"Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,"

Makna Al-Wadud: Yang dicintai dan yang mencintai, kata ini mencakup dua makna tersebut.

Allah Tabaaraka Wa Ta’ala berfirman:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya"

(QS. Al-Maidah: 54) 

Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang beristighfar. 

Kecintaan Allah adalah sempurna dan tidak sama dengan manusia. Allah mengampuni kita setelah berdosa sebanyak apapun dosa kita dan mencintai kita.

Akan tetapi manusia jika kita bersalah mungkin ia memaafkan kita tapi tidak ada lagi atau tidak sama lagi kecintaannya. 

Allah Tabaaraka Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ 

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Az-Zumar 39:53) 

Maka bertaubatlah kepada Allah, sungguh Allah sangat senang dengan taubatmu! 

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya Allah lebih senang dengan taubatnya seorang hamba yang beriman, daripada seseorang yang berada di tengah padang nan luas, yang menggandeng onta yang membawa perbekalan yang ia letakkan di atasnya. Kemudian ia pun bergumam dalam hatinya, ‘Sudahlah saya kembali saja ke tempat yang tadi, biarlah kematian mendatangi saya di tempat itu.’ Ia meletakkan kepalanya di atas telapak tangannya, siap-siap menyambut kematian karena rasa haus dan laparnya. Ketika dirinya membuka mata, ia mendapati kendaran yang membawa perbekalan, makanan dan minumannya sudah berada di sampingnya.  

Demi Allah, Allah lebih bahagia dengan taubatnya seorang hamba daripada orang ini yang mendapati kendaraan serta perbekalannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Suatu ketika Nabi ﷺ mengutus seseorang untuk memimpin satu kelompok kecil pasukan. Saat menjadi imam, orang ini senantiasa menutup bacaannya dengan "Qul Huwallaahu ahad" . Ketika pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi ﷺ karena perbuatannya itu (menutup bacaan dengan surat al-ikhlas- tidak diketahui). Maka Rasulullaah ﷺ bersabda: 

سَلُوْهُ لِأَيِّ شَيْءٍ كَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ “

Tanya dia, untuk apa ia melakukannya?

Lalu mereka menanyakannya. Ia menjawab: Karena surat itu terdapat penyebutan sifat Allah dan aku cinta membacanya. Maka Nabi ﷺ bersabda: 

أَخْبِرُوْهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ 

"Beritahulah dia bahwa Allah mencintainya”

✒️✒️✒️

✒️QS. Al-Buruj[85]:15

ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُۙ 

"Yang memiliki ‘Arsy, lagi Mahamulia"

 Di ayat ini, ketika Al-Majid di kasrah, maka menunjukkan bahwa sifat Al-Majid adalah sifat untuk Al-'Arsy. 

Akan tetapi sebagaimana kita lihat di mushaf riwayat hafs kata Al-Majid di dhammah, maka ini menunjukkan bahwa sifat Al-Majid adalah untuk Allah. Yakni Allah Pemilik Al-'Arsy dan pemilik sifat Al-Majid. 

✒️QS. Al-Buruj[85]:16

فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ 

"Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."

Apapun yang Allah ﷻ ingin lakukan, Dia mampu dan kuasa atas hal itu hanya dengan mengatakan Kun (jadilah), maka terjadilah. 

Berbeda dengan makhluk, mereka banyak membayangkan keinginannya, akan tetapi tidak semua keinginan itu mampu mereka wujudkan.

✒️QS. Al-Buruj[85]:17

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِۙ 

"Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang),"

Yakni apakah pernah kamu dengar pembalasan yang ditimpakan oleh Allah kepada mereka dan azab yang diturunkan-Nya kepada mereka tanpa ada seorang pun yang dapat menolaknya dari mereka?

Hal ini merupakan penegasan dari makna yang terkandung di dalam firman-Nya:

"Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras."

(Al-Buruj: 12)

✒️QS. Al-Buruj[85]:18

فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَۗ 

"(Yaitu) Fir‘aun dan Samud?"

✒️QS. Al-Buruj[85]:19

بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ تَكْذِيْبٍۙ 

"Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,"

Ibnu Katsir mengatakan: 

Yakni mereka selalu berada dalam keraguan, kebimbangan, kekufuran, dan keingkaran.

Ayat ini juga menunjukkan keagungan Allah agar manusia takut! Siapa yang bakal lolos dari adzab Allah? Maka berlarilah kepada Allah yaitu dengan beristighfar, bertaubat, dengan ibadah-ibadah yang disyariatkan Allah. 

Adz-Dzariyat 51:50

فَفِرُّوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِۖ إِنِّى لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ 

"Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu."

Dua ayat terakhir menjelaskan tentang Al-Qur'an. 

✒️QS. Al-Buruj[85]:20

وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ 

"Padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos)."

✒️QS. Al-Buruj[85]:21

بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ 

"Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur'an yang mulia,"

الْمَجْيدُ

Al-Majd (Al-Qur'an), luas kandungan maknanya dan luas ilmunya

✒️QS. Al-Buruj[85]:22

فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ ࣖ 

"Yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh)."

Di ayat ini juga menunjukkan bagaimana qiimah Al-Qur'an yang ada di hadapan kita. Telah kita sebutkan bahwa makna Al-Majiid adalah luas maknanya dan luas ilmunya. Maka barangsiapa yang berpegang teguh dengan al-Quran, baginya sifat Al-Majiid. 

✒️✒️✒️

Di Antara faidah dari surat ini:

🌹Dari kisah Ashabuh Uhdud kita bisa mengambil pelajaran, hendaknya kita tetap istiqomah terhadap keimanan meskipun datang fitnah kepada kita. 

🌹Pentingnya muroqobah kepada Allah, baik dalam keadaan tersembunyi maupun terlihat. Karena Allah Maha Syahid (menyaksikan) hambaNya. 

🌹Di dalam surat ini terdapat seruan untuk bertaubat. Karena Allah maha ghafur dan wadud, maka wajib bagi kita untuk memperbaharui taubat. 

🌹Di surat ini menyebutkan kemuliaan al-Quran. 

🌹Ayat 16, terdapat sakinah (ketenangan) bagi orang yang terzhalimi, akan tetapi menjadi ancaman besar bagi orang yang menzhalimi. 

Mohon maaf atas segala kekurangan. Wallahu a'lam bishshawwab


🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


🕰️ 21 Rabiul Awal 1442 H/ 07 November 2020

📝 Diterjemahkan oleh Al Ukh : Fitrah, Ani Mantoro, Nurul Hikmah, حفظهن الله

Post a Comment

0 Comments