Di Atas Jejak Kekasih, Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam #3


 🌺HALAQAH STUDY ISLAM🌺

Pemateri: Ustadzah Ummu Muadz حفظهاالله

🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷


🌹Bismillaah..

Jika kita fikirkan, apa sebab kesedihan, musibah, dan penderitaan yang terkadang menimpa kita? 

Tanyakan pada diri kita masing masing... 

Allah Ta'ala sesuai dengan prasangka hambaNya, dan Allah Ta'ala bersama kita, ketika kita mengingatNya. 

Apakah mungkin datang kesedihan, kegalauan, ketidak tenangan, apabila kita mengingat Allah Ta'ala?

Ma'iyyah Allah (bahwa Allah bersama kita) Wallaahi tidak akan datang hal-hal tersebut. Apabila kita mengingat Allah Ta'ala, Allah Ta'ala pasti akan mengingat kita. Apabila kita mendekat kepada Allah Ta'ala, Allah Ta'ala akan lebih mendekat kepada kita. 

Apakah kita tidak sadar bahwa kasih sayang Allah Ta'ala jauh lebih besar dari pada semua yang kita cintai, bahkan orang tua kita. 

Wallaahi, ketika ana mengingat Allah Ta'ala, ana akan melupakan semua yang aku cintai didunia, apapun itu. Ahlul majelis, ketika ia lalai dari mengingat Allah Ta'ala, maka dia akan terjatuh ke kerugian yang sangat besar. 

Tidak ada yang mengumpulkan kita di majelis ini, kecuali cinta Allah Ta'ala terhadap kita. 

فعن أنس -رضي الله عنه- عن النبي ﷺ فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: إذا تقرب العبد إلي شبرا تقربت إليه ذراعا، وإذا تقرب إلي ذراعا تقربت منه باعا، وإذا أتاني يمشي أتيته هرولة

📣Dari Anas bin Malik -radhiyallahu 'aanhu- dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam, sebagaimana yg di riwayat kan dari Rabb 'azza wa jalla berkata: 

Apabila seorang hamba mendekat kepadaKu  sejengkal, maka Aku akan mendekat kepada nya satu hasta, Apabila seorang hamba mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya  satu depa (2 tangan), dan apabila seorang hamba mendekat kepadaKu berjalan, maka Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari. (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).

Dunia tidak akan terlepas dari kesedihan, kepedihan, obat dari segala kesengsaraan itu adalah mengingat Allah Ta'ala. 

Apakah mungkin kita bermaksiat saat kita sedang mengingat Allah Ta'ala? 

Muraqabatullaah (Pengawasan Allah), itulah yang dapat mengantarkan kita pada sifat Ihsan. 

Apakah sebab para sahabat pada zaman nabi sangat sedikit melakukan maksiat?

Karna mereka Radhiyallahu 'anhum sangat menanamkan dalam diri mereka muraqabatullah. 

❓Apakah kita semua tau?

Bahwasanya:

▶Ibadah yang kita lakukan pada saat sendiri, 

▶Doa-doa yang kita lakukan pada saat senang, 

▶Lisan-lisan yang tidak luput dari dzikir-dzikir. 

Semua poin-poin tersebut akan menyelamatkan kita pada saat-saat tersulit dalam hidup kita. 

Dzikir lawan kata Lalai, Lalai adalah meninggalkan dzikir dengan sengaja, jika lupa, maka tidak termasuk lalai. 

Ketahuilah!

▶Sesungguhnya seseorang dikatakan orang yang lalai ketika dia mulai meninggalkan dzikir-dzikir kepada Allah Ta'ala. 

▶Orang yang lalai dari dzikir kepada Allah Ta'ala adalah orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya. 

🔖Perbedaan Lalai dan Lupa, Lalai adalah meninggalkan padahal ada kesempatan untuk mengingat, sedangkan Lupa adalah meninggalkan tanpa pilihan. 

📢Allaah Ta'ala berfirman dalam Q.S Alkahfi:24:

إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًا

Artinya: Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini".

🖋Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:

Dari ayat ini bisa kita lihat adanya perbedaan antara lalai dan lupa. 

▶Lalai adalah meninggalkan dzikir secara sengaja. 

▶Adapun lupa adalah meninggalkan dzikir tanpa sengaja. 

🌿🌿🌿

Dzikir merupakan lafadz umum yang mencakup ibadah apapun, diantaranya shalat, membaca al-Quran, dan lain-lain. Menuntut ilmu, menyeru kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran merupakan dzikrullah. 

Tidakkah kita tahu bahwa kalimat "Alhamdulillah" merupakan dzikrullah yang dapat memenuhi timbangan kebaikan kita?

Yang diinginkan dari dzikir adalah Hadirnya Hati. Tidaklah shalat bisa menjadi "istirahat" bagi kita kecuali dengan hadirnya hati. 

Sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata kepada Bilal: "Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat."  (H.R. Abu Dawud V/165 no. 4986) dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani.

Dzikrullah terjadi dengan lisan, dengan hati, dan juga dengan tubuh. 

Bagaimana dzikir dengan jawarih (anggota tubuh)?

Dzikir dengan jawarih (anggota tubuh) adalah melakukan ketaatan. Maka shalat adalah dzikrullah, jihad adalah dzikrullah, amar ma'ruf adalah dzikrullah. 

Dzikrul qalb maknanya adalah memikirkan makhluk-makhluk dan tanda-tanda kebesaran Allah. Dan juga mentadabburi ayat-ayat syar'iyyah. 

Adapun dzikir dengan lisan adalah dengan bertasbih. 

Imam Nawawi rahimahullah berkata dzikir dengan lisan dan hati dan sebaik-baiknya dzikir yang menghadirkan hati. 

Allaah Ta'ala berfirman dalam:

Q.S Al-Baqarah 2:152

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ 

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.

Q.S Al-'Ankabut 29:45

وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُۗ 

Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain).

🔖Ustadzah kembali mewasiatkan untuk diri beliau terlebih dahulu kemudian kepada kita agar tidak lupa mendoakan saudara-saudara kita baik yang masih hidup dan yang telah wafat. 

Dan juga ingatlah kematian. Jangan lupa juga berdoa agar Allah Ta'ala mengangkat wabah ini, mendoakan orang-orang yang sakit diantara kita.

Wallahu a'lam bishshawwab

🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷


🕰Hari/Tanggal: Jumat, 04 Desember 2020

📝Penerjemah:Ukhti Fitrah, Syafira Nur Azizah, dan Afifah حفظكن الله

Post a Comment

0 Comments