TADABBUR JUZ 'AMMA Surah An-Naziat #1


- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 DAURAH SYAR'IYAH 🌸

Teacher : Ustadzah Maha  حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Ustadzah membuka dengan doa dan pujian kepada Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ.

Hari kita membahas surat An-Nazi'at (surat ke 79).

🍀 Ayat  1 s.d 14 menggambarkan keadaan hari kiamat dan hari kebangkitan.

🍀 Ayat 15 s.d 26 menjelaskan tentang Firaun dan keadaannnya.

🔸🔸🔸

♥️ Allah ﷻ berfirman :

[1]. وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرۡقٗا

Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras.”

🌻 Di awal surat an-nazi’at Allah ﷻ bersumpah dengan para malaikat. Dan kita tahu bahwasanya para malaikat adalah makhluk-makhluk Allah yang amat dahsyat. An-Nazi'at adalah malaikat yang mencabut nyawa dengan kekuatannya. Sebagian ulama menyampaikan bahwa yang dimaksud An-Nazi'at adalah arwah orang-orang kafir yang dicabut dengan paksa dengan pencabutan yang sangat keras, kemudian dibenamkan di dalam neraka.

🍂 Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan yakni para malaikat saat mencabut ruh Bani Adam. Maka di antara mereka ada yang mencabut ruhnya dengan sulit, akhirnya ia'mencabutnya dengan paksa.

Kemudian Allah ﷻ bersumpah dengan jenis malaikat berikutnya. Allah ﷻ berfirman:

[2]. وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا

Dan demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah lembut

🍂 Malaikat yang dipakai bersumpah pada ayat pertama adalah malaikat pencabut nyawa orang-orang kafir. Sedangkan jenis malaikat yang dipakai bersumpah pada ayat yang kedua adalah malaikat pencabut nyawa orang mukmin dengan pencabutan yang penuh dengan kelembutan. 

🍂 Diantara kandungan ayat ini :  ruh orang-orang yang beriman tatkala dicabut oleh malaikat, penuh dengan kelembutan, penuh dengan rahmat dan kasih sayang. Berbeda dengan nyawa orang-orang kafir yang dicabut dengan cara kasar.

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ: أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ. قَالَ: فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَ

"Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin apabila akan meninggal dunia, maka para malaikat rahmat turun kepadanya, wajahnya seakan-akan matahari yang bersinar, membawa kain kafan dan wangi-wangian dari jannah (surga). Mereka duduk di tempat sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malakul maut sehingga duduk di samping kepalanya, lalu berkata: ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau menuju ampunan Allah l dan keridhaan-nya.’ Maka ruh tersebut keluar dari jasadnya seperti tetesan air yang mengalir dari bibir tempat air minum. Malakul maut pun mengambil ruh yang sudah keluar dari jasadnya itu. Tiba-tiba para malaikat rahmat yang menunggu tidak membiarkan ruh tersebut berada di tangannya sekejap mata pun. Mereka segera mengambil dan menaruhnya di dalam kafan dan wangi-wangian tersebut, dan keluarlah bau wangi misik yang paling harum yang dijumpai di muka bumi."

🥀Keadaan ruh orang kafir saat dicabut nyawa

وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلَائِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ فَيَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ: أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِي إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللهِ وَغَضَبٍ. قَالَ: فَتُفَرَّقُ فِي جَسَدِهِ فَيَنْتَزِعُهَا كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَجْعَلُوهَا فِي تِلْكَ الْمُسُوحِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ

"Apabila seorang hamba yang kafir akan meninggal dunia, turunlah malaikat azab dari langit. Wajah-wajahnya hitam dan seram. Mereka membawa kain yang kasar dan jelek. Mereka duduk di tempat sejauh mata memandang. Lalu datanglah malakul maut hingga dia duduk di samping kepalanya. Kemudian dia berkata: ‘Wahai jiwa yang jelek, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.’ Maka ruh tersebut bergetar di seluruh tubuhnya, kemudian malakul maut mencabutnya sebagaimana dicabutnya besi alat pemanggang dari bulu-bulu yang basah. Dia kemudian mengambil ruh tersebut. Para malaikat yang menunggu tadi tidak membiarkannya di tangannya sekejap mata pun, sampai mereka mengambil dan meletakkannya di kain yang kasar lagi jelek tadi. Keluarlah darinya bau seperti bau bangkai yang paling busuk yang ditemukan di muka bumi."

🌻Kemudian Allah ﷺ bersumpah dengan malaikat berikutnya. Allah berfirman :

[3]. وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا

Demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat”.

Makna yang dimaksud assabihaat ialah para malaikat. Para malaikat adalah makhluk Allah yang sangat dahsyat yang bergerak dengan cepat.

🌻Kemudian Allah ﷻ berfirman lagi, bersumpah dengan para malaikat-malaikatnya:

[4]. فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا

Dan malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang”.

Ayat ini memperkuat ayat sebelumnya tentang bagaimana malaikat bergerak dengan begitu kencangnya. Ini adalah salah satu bukti bahwa para malaikat adalah makhluk yang sangat dahsyat.

🍂 Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah para malaikat lebih dahulu beriman dan membenarkan Allah. Hal ini juga menjelaskan betapa cepatnya malaikat dalam menjalankan tugas dari Allah.

Kemudian Allah ﷻ berfirman:

[5]. فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا

Demi para (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan-urusan dunia

🍂 Yaitu para malaikat yang mengatur urusan dunia dari langit, yakni dengan perintah dari Allah subhanAllahu wata’ala, dan mereka tidak membuat-buatnya dalam urusan ini.

🍂 Para ulama menjelaskan bahwasanya malaikat itu sangatlah banyak, mereka menjalankan perintah-perintah Allah subhanAllahu wata’ala. Mereka tidak pernah membangkang atas apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mereka menjalankan apa yang ditugaskan kepada mereka. Dari ayat-ayat ini kita memahami bahwa malaikat memiliki pekerjaan yang beragam. 

🌻Setelah itu Allah ﷻ menyebutkan sebagian kondisi hari kiamat. Allah berfirman:

[6]. يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ

(Tatkala kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam

🍂Malaikat israfil akan meniup pada tiupan pertama sehingga terjadilah goncangan yang sangat dahsyat, makanya Allah mengatakan bahwasanya bumi ini akan mengoncangkan alam semesta dan membinasakan para makhluk. Itulah gambaran dalam Al Qur’an yang Allah sebutkan tentang kehancuran alam semesta.

🍂Goncangan tersebut terjadi tatkala sangkakala ditiupkan pada tiupan yang pertama. Allah subhanAllahu wata’ala berfirman tentang tiupan sangkakala yang pertama :

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ

Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang ada di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah.” (QS Az-Zumar : 68)

🔸🔸🔸

🌻Kemudian pada tiupan yang kedua Allah ﷻ berfirman :

[7]. تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ

(Tiupan yang pertama) diikuti dengan tiupan yang kedua.

🍂 Tiupan yang kedua inilah yang akan membangkitkan manusia.

Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Tiupan pertama yang mengguncangkan dilakukan, lalu diiringi dengan tiupan yang kedua, maka datanglah maut berikut segala sesuatunya”.

🌻Kemudian Allah ﷻ berfirman :

[8]. قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ

Hati manusia pada waktu itu sangatlah ketakutan.”

🍂 Pada hari itu semua manusia dalam ketakutan, tetapi ketakutannya bertingkat-tingkat. Orang-orang beriman juga akan ketakutan, para Nabi juga ketakutan pada hari tersebut, hari tatkala semua manusia dibangkitkan. Terlebih lagi orang kafir ketakutannya sangat parah menyadari itu adalah hari kebangkitan.

🍂 Ibnu Abbas mengatakan bahwa wajifah artinya takut. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Yakni setelah mereka menyaksikan kengerian hari kiamat, mereka menjadi takut dan khawatir.

🍂 firman Allah ﷻ : قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ “Hati manusia pada waktu itu” dengan bentuk nakirah (dalam ilmu nahwu kata yang berbentuk nakirah berari bersifat umum, tidak tentu) maka maknanya juga adalah: Dan juga hati-hati orang (beriman) yang bertolak belakang dengan mereka.

🌻[9]. أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ

Pandangannya tunduk

🍂 Demikianlah kondisi mengerikan yang akan terjadi pada hari kiamat.

🍂 Pada ayat ini Allah menyatukan antara hati dan pandangan. Karena tidak ada anggota badan yang memiliki ikatan yang kuat kecuali pandangan mata dan hati (Ibnu Taimiyah).

🔸🔸🔸

🍂 Lantas apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir? Allah menyebutkan perkataan mereka dalam firman-Nya:

🌻[10]. يَقُولُونَ أَإِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ

🍂 “(Orang-orang kafir) berkata: “Apakah sesungguhnya kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan semula?

🍂 Mereka heran mengapa mereka bisa dihidupkan kembali. Inilah yang mereka ingkari yaitu tentang hari kebangkitan karena tidak masuk dalam akal mereka.

🍂Ini adalah pertanyaan mereka yang bertujuan untuk mengingkari peristiwa kebangkitan, mereka berkata:“bagaimana kami dikembalikan kepada keadaan kami seperti semula?”. Orang-orang kafir mereka mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan maka muncul pertanyaan seperti di ayat 10. Mereka tidak mengimani hari kebangkitan. Oleh karena itu, mereka mengatakan:

🌻[11].  أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا نَخِرَةً

"Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur (didalam kubur)?”

Mereka tidak yakin apakah mereka akan di kembalikan kembali sebagaimana sedia kala? Apakah mereka akan dikembalikan sementara mereka telah menjadi tulang belulang yang sudah lumat, yang sudah bersatu dengan tanah? Padahal semua itu mudah bagi Allah ﷻ.

🌻Kemudian mereka kembali berkata :

[12]. قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ

"Mereka berkata, “kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan

🔸🔸🔸

Kemudian Allah menjawab bahwa itu sangatlah mudah,

[13]. فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ

Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja”,

🍂Malaikat Israfil akan meniup sangkakala pada tiupan yang kedua, sehingga begitu ditiupkan maka semuanya akan dibangkitkan oleh Allah subhanAllahu wata’ala.

Sesungguhnya ini mudah bagi Allah ﷻ.

[14]. فَإِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِ

Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru)

🍂ayat 13 - 14 tafsir Ibnu Katsir : Yakni sesungguhnya kebangkitan itu hanyalah merupakan suatu perintah dari Allah yang tidak perlu ada pengulangan atau pengukuhan. 

Maka begitu Allah memerintahkannya, dengan serta merta semua manusia hidup kembali dan berdiri serta melihat.

وَما أَمْرُنا إِلَّا واحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ

"Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata. (Al-Qamar: 50)

Ayat ini adalah ayat yang luar bisa mengingatkan kita tentang kematian. Agar kita bersegera untuk ketaatan dan bertubat kepada Allah.

🔸🔸🔸

🌱Berlanjut pada ayat selanjutnya. Setelah Allah berbicara tentang hari kiamat dan bagaimana mudahnya bagi Allah untuk membangkitkan umat manusia. kemudian tiba-tiba pembahasan beralih ke pembahasan yang baru dimana Allah berbicara tentang Fir’aun.

🌻Allah ﷻ berfirman:

[15]. هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ

apakah telah datang kepada engkau, tentang kisah Nabi Musa?

Ayat ini menjelaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan kepada Rasul-Nya —Nabi Muhammad ﷺ — tentang hamba dan rasul-Nya Musa 'alaihissalam.

🍂Dalam ayat ini yang di ajak berinteraksi dalam firman-Nya: هَلْ أَتَاكَ “Sudahkah sampai kepadamu” adalah Nabi ﷺ atau kepada siapa pun yang sesuai dan tepat ditujukan ungkapan ini kepadanya, sehingga jika dimaknai Nabi ﷺ maka maknanya: Sudahkan sampai kepadamu wahai Muhammad, jika dimaknai dengan makna kedua maka: Sudahkah sampai kepadamu wahai manusia حَدِيثُ مُوسَى “Kisah Musa” 

🌻[16]. إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

Tatkala Tuhannya memanggilnya (Musa) di lembah suci yang namanya Thuwa

Maksudnya Allah berbicara dengan Musa di sebuah tempat yaitu tempat yang suci.

🌻[17]. اذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ

Pergilah engkau kepada Fir’aun. sesungguhnya dia telah melampaui batas”

🌻Allah ﷻ berfirman :

[18]. فَقُلْ هَلْ لَكَ إِلَىٰ أَنْ تَزَكَّىٰ

Maka katakanlah kepada (Fir’aun), “Adakah keinginanmu untuk mensucikan dirimu?

Maksudnya, katakanlah kepadanya bahwa maukah engkau kuajak untuk menempuh jalan yang akan membawamu untuk dapat menyucikan diri, yakni berserah diri dan taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pertanyaan di sini untuk menarik perhatian Fir’aun agar ia mau mensucikan diri dari keburukan dan kerusakan. Dan ini merupakan kelembutan Musa dalam mendakwahi Fir’aun.

Kandungan ayat ini tentang bagaimana manhaj dalam berdakwah, yakni dengan lemah lembut dan perkataan / nasehat yang baik, dan demikianlah metode dalam berbicara dengan para raja dan para pembesar.

🔸🔸🔸

🌻Kemudian firman Allah pada ayat berikutnya :

[19]. وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ

dan engkau akan kutuntun ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?

Ini adalah cara bagaimana nabi Musa berdakwah kepada Fir'aun, bentuk kelembutan Nabi Musa dalam mendakwahi Fir’aun, dan ketakutan yang dimaksudkan disini hanya dimiliki oleh orang yang mendapat petunjuk. 

Musa berkata aku siap menjadi penunjuk jalan seandainya Fir’aun ingin menyucikan diri. Namun yang terjadi adalah Fir’aun tidak beriman kepada Nabi Musa bahkan membalas seluruh kelembutan ini dengan puncak kekufuran dan pembangkangan.

🌻Selain kelembutan Allah membekali Nabi Musa dengan banyak mukjizat agar Fir’aun mau beriman. Allah ﷻ berfirman:

[20]. فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَىٰ

“lalu (Musa) menampakkan kepadanya mukjizat yang besar”

Lalu Musa pergi kepada Fir’aun dan menunjukkan mukjizat yang besar untuk membuktikan kebenaran kenabiannya. Musa menampakkan kepadanya selain dari seruan yang benar , dan ini hujjah (bukti) yang kuat dan dalil yang jelas yang membuktikan kebenaran apa yang disampaikannya.


Meskipun Musa telah mendatangan banyak mukjizan namun yang terjadi adalah Fir’aun tetap tidak beriman.

🌻Allah berfirman :

[21]. فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ

🍂“Tetapi dia (Fir’aun) mendustakan dan dan mendurhakai”

Fir’aun tidak mempercayainya, dan melawan perintah Allah. Yakni sebagai reaksinya terhadap perkara yang hak, dia menentangnya dengan kebatilan, yang hal ini ia realisasikan dengan mengumpulkan para akhli sihir untuk menentang mukjizat yang jelas yang disampaikan oleh Musa 'alaihissalam.

🌻[22]. ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ

“Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa)”

🌻[23]. فَحَشَرَ فَنَادَىٰ

“Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya)”

🌻[24]. فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَىٰ

“(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”

Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa kalimat ini dikatakan oleh Fir'aun setelah selang empat puluh tahun. Dia mengatakan, "Aku tidak mengetahui adanya Tuhan bagi kalian selain dari aku sendiri."

🌻[25]. فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَىٰ

“Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia”

Ibnu Katsir menyampaikan maknanya, Allah menghukumnya dengan hukuman yang membuatnya menjadi pelajaran bagi orang lain yang membangkang terhadap perkara hak seperti dia di dunia ini.

وَيَوْمَ الْقِيامَةِ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ

“dan (begitu pula) di hari kiamat. Laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan”. 
(Surat Hud : 99).

🌹Allah telah memberikan bukti-bukti kekuasaannya melalui Musa dan memberikan kesempatan bertaubat kepada Fir'aun. Tetapi Fir'aun mengabaikan semua itu.

🌻Kemudian Allah ﷻ menyebutkan hikmah menceritakan kisah Fir’aun.

[26]. إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ

“Sungguh pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang yang takut (kepada Allah)”

Yakni bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan menyadarinya. Pelajaran yang Allah ﷻ berikan kepada Fir'aun bertujuan untuk membuat kita takut untuk bermaksiat kepada Allah ﷻ.

Dalam ayat ini terdapat pelajaran pula  bagi manusia yang dapat memperbaiki diri dan jiwanya, sehingga akan jelas kebenaran. Tidak ada jalan yang dapat membersihkan jiwa kita kecuali dengan jalan Islam atau cara dan syariat Islam.

Dalam ayat ini pula terdapat kandungan tentang bagaimana thariqah cara berdakwah , yakni diantara nya dengan cara yang Liin, lemah lembut.

Wallahu a'lam

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

🕰️ 17 Muharram 1442 H/ 05 September 2020

📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Ani Mantoro & Lina

Post a Comment

0 Comments