SYARH AL USHUL ATS-TSALATSAH #5


 - بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 SYARH AL USHUL ATS-TSALATSAH 🌸

Teacher: Ustadzah Sarah حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Kemarin kita sudah mengambil tentang hijrah ke Madinah dan pensyariatan syariat-syariat islam lainnya.

Berapa tahun di Madinah?

Di Madinah 10 tahun.

Dan setelah itu Nabi wafat, dan agamanya tetap ada. Dan inilah agamanya.

Tidak ada kebaikan kecuali Telah beliau jelaskan. Dan tidak ada pula keburukan kecuali telah beliau tahdzir darinya.

🔖Allah Ta'ala berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلٰمَ دِينًا 

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 3)

🔖Allah Ta'ala berfirman:

فَإِنْ تَنٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ  ۚ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Maka, ini adalah bantahan terhadap para ahli ilhad dan orang-orang zindiq yg mengatakan bahwa Nabi belum menjelaskan segala perkara.

🔸🔸🔸

✨Iman dengan hari pembangkitan.

🔖Dalilnya adalah Allah Ta'ala berfirman:

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى

"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 55)

🔖Dan firman Allah Ta'ala pada surat Nuh 17-18:

( 17 ) Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya,

( 18 ) kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.

🔸🔸🔸

Kemudian penulis berpindah pembahasan kepada ushul yang lain yaitu mengimani hari pembangkitan.

Yaitu bukan dari maksudnya adalah tentang kematian saja, kita semua mengetahui, bahkan mereka para ahli ilhad dan orang-orang zindiq mereka semua mengetahui bahwa kematian adalah perkara yang wajib. Tidak ada seorangpun yang mengingkari kematian karena itu adalah sesuatu yang bisa dirasakan (dilihat).

🍂Akan tetapi perkaranya adalah pembangkitan setelah kematian, inilah yang menjadi perselisihan diantara kaum muslimin dan orang-orang kafir; pembangkitan setelah kematian.

Bahkan penganut agama lain membakar jasad-jasad mayyit dan ada yg menaburkan di udara. Mereka mengatakan bagaimana bisa yang sudah menjadi debu akan dibangkitkan kembali❓

🍂Yaitu adalah pengembalian bentuk jasad yang sudah hancur lebur menjadi kepingan-kepingan kecil bahkan menjadi debu dan berserakan di tanah.

Dikembalikan dan dibentuk kembali sebagaimana sebelumnya.

Sebab Yang Mampu atas pengadaannya pertama kali, maka Mampu pula untuk mengembalikannya.

🔸🔸🔸

❓Pertanyaan:

Berikan ayat-ayat dari Al-Qur'an bahwa orang-orang kafir tentang hari kebangkitan:

🔖Padahal ada di surat Al-Qiyamah ayat 3-4:

Allah Ta'ala berfirman:

( 3 ) Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?

( 4 ) (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.

🔖Dan Allah Ta'ala juga berfirman pada surat Al-Qomar ayat 7-8:

( 7 ) sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan

( 8 ) mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat"

Ayat itu menunjukkan keadaan seorang Hamba saat keluar dari kuburnya.

🔸🔸🔸

❓Pertanyaan:

Mengapa orang yang mengingkari hari kebangkitan bisa menjadi kafir?

🍀Karena dia mengingkari rukun dari rukun-rukun iman. Dan kita mengetahui bahwa rukun adalah pondasi.

🔖Dan Allah Ta'ala juga berfirman pada surat Al-Qomar ayat 7-8:

"( 7 ) sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan

( 8 ) mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat."

🍂Tidak ada seorangpun yang dapat menghindar. Maka, inilah hari pembangkitan.

🚨Dan barangsiapa yang mengingkari hari pembangkitan maka ia telah kafir kepada Allah Ta'ala.

Dan beriman kepada hari pembangkitan adalah termasuk rukun iman yang enam.

🔖Rasulullah ﷺ bersabda akan hal itu:

"الإيمان أن تؤ من با لله وملا ئكته وكتبه ورسله واليوم الا خر وتؤ من بالقدرخيره وشره

“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha’ dan qadar, yang baik maupun yang buruk.”

(Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya di kitab al-Iman wal Islam wal Ihsan (VIII/1, IX/5))

🚨Maka, barangsiapa yang tidak beriman dengan hari pembangkitan dan hari akhir maka dia telah kafir kepada Allah, meskipun ia bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah Ta'ala, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dan meskipun ia shalat, berpuasa, berhaji, dan berzakat, serta melakukan segala ketaatan, namun jika ia meragukan hari kebangkitan, maka ia telah kufur kepada Allah Ta'ala.

🔸🔸🔸

❓Pertanyaan:

Sebutkan dalil bahwasanya terdapat kebangkitan setelah kematian.

✨Jawabannya adalah:

🔖1. Allah Ta'ala berfirman :

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى

"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 55)

🔖2. Allah Ta'ala berfirman pada surat Al-Qiyamah 3-6:

"( 3 )Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?

( 4 ) (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.

( 5 ) Tetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus.

( 6 ) Dia bertanya, "Kapankah hari Kiamat itu?"


❓❓Mengapa Ustadzah selalu bertanya tentang dalil?

✨Supaya kita para penuntut ilmu memiliki hujjah yang kuat. Maka, semangatlah dalam mencari dalil.


Dan dalil kematian itu adalah banyak,

🔖Allah Ta'ala berfirman :

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرٰى

"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 55)

Dari ayat di atas dijabarkan sebagai berikut:

✨Al-Ardh = yakni tanah, Nabi Adam diciptakan sebagai bapak dari para manusia.

✨"Dan kepadanya kamu akan Kami kembalikan" yaitu kepada tanah saat dikuburkan.

✨"Dan Kami akan mengeluarkanmu kembali pada kali yang lain" dan inilah hari pembangkitan.


🔖Allah Ta'ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِى يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ  ۚ وَلَهُ الْمَثَلُ الْأَعْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ  ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 27)

🍀Ini adalah dalil pendengaran dan akal. Maka, ayat ini mengandung permulaan dan pengembalian. Maka Yang Mampu mengadakan Sesuatu dari ketidak adaan, lebih Mampu untuk mengembalikan Yang Pernah ada.

Dan diantara bukti yang jelas bahwa Allah Mampu menghidupkan kembali tanah yang tandus menjadi tanah yang subur.

Dan jika tidak ada hari pembangkitan, maka tidak akan ada pembalasan dari segala perbuatan. Tidak pantas bagi seorang mukmin yang sudah beriman namun tidak mendapatkan ganjaran amalannya.

🍂Begitu pula orang-orang yang kafir dan sebagainya tidak layak jika tidak dibalas karena kekufurannya.

Maka ini semua dengan hikmah Allah Ta'ala.

🔸🔸🔸

🔖Allah Ta'ala berfirman:

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَّجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ  ۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ

"Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 21)

🔖Allah Ta'ala berfirman:

ذٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحْىِ الْمَوْتٰى وَأَنَّهُۥ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

"Yang demikian itu karena sungguh, Allah, Dialah yang hak, dan sungguh, Dialah yang menghidupkan segala yang telah mati, dan sungguh, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 6)

Dan banyak sekali dalil tentang kematian dan kebangkitan.

🔖Allah Ta'ala berfirman:

أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِى الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ

"Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau pantaskah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang jahat?"
(QS. Sad 38: Ayat 28)

Maka, dengan hikmahNya wajib adanya hari pembangkitan.

Ini adalah dalil-dalil Allah yang telah meciptakan langit, kita tau bagaimana agungnya penciptaan langit. Dalilnya:


🔖Allah Ta'ala berfirman:

أَوَلَيْسَ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰىٓ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُم  ۚ بَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيمُ

"Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui."
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 81)

Maka, jika penciptaan langit saja Allah mampu apalagi hanya membangkitkan manusia setelah kebangkitannya.

🔖Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

لَخَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

"Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(QS. Ghafir 40: Ayat 57)

🔸🔸🔸

Sekarang kita bahas tentang al-Hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan). Tentang hisab ini, kaum muslimin terbagi beberapa bagian:

1. Bagian yang pertama yaitu yang masuk surga tanpa hisab dan 'adzab. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa ada 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab dan 'adzab.

2. Kemudian yang kedua yaitu manusia yang di hisab dengan hisab yang mudah, mereka hanya di perlihatkan amal-amal perbuatannya. Golongan ini juga termasuk orang-orang yang bergembira (beruntung), sebagaimana firman Allah:

فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ 

Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya,

فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا 

maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,

وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا 

dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. 

[Al-Insyiqaq 84:7-9]

3. Dan yang ketiga adalah yang di hisab dengan bentuk pertanyaan dan perdebatan.

🍂Adapun orang-orang kafir, ulama berbeda pendapat apakah mereka di hisab atau tidak. Ada yang mengatakan bahwa orang-orang kafir tidak di hisab karena mereka tidak memiliki kebaikan, mereka akan langsung di bawa ke neraka karena tidak memiliki kebaikan apapun.

🍂Dan adapula yang berpendapat bahwa mereka di hisab dengan perbuatan-perbuatan mereka serta kekafirannya. Kemudian mereka di masukkan ke neraka.

🔸🔸🔸

Sekarang kita membahas tentang mizan.

🍀Makna mizan : yaitu alat yang menimbang amalan-amalan seoranh hamba dimana kebaikan diletakkan di satu neraca dan keburukan di neraca lainnya. 

🔖Allah Ta'ala berfirman:

فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ 

Barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(Al-Mu'minun 23:102)

Jika timbangan keburukannya berat maka merugilah orang tersebut, tetapi apabila kebaikannya yang berat maka beruntunglah ia.

🍀Mizan yang dimaksud ayat tersebut adalah timbangan amalan. Maka, siapa yang di berikan kitab amalannya dengan tangan kanannya maka ia akan di hisab dengan hisab yang mudah. Adapun yang di beri kitabnya dengan tangan kiri maka ia akan di hisab dengan hisab yang berat (sulit).

🔖Allah Ta'ala berfirman pada surat Saba' 3-4

"( 3 ) Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh),

( 4 ) Supaya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia."

🍂Maka barangsiapa yg mengingkari pembangkitan maka ia telah kafir, karena Allah, kitab, dan Rasulullah ﷺ telah menyampaikan dalil tentang itu.

Wallahu a'lam

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


🕰️ 26 Muharram 1442 H/ 14 September 2020

📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Atikah Tsary dan al-ukh Fitrah

Post a Comment

0 Comments