JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU #6 (SELESAI)


 - بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 HALAQOH STUDI ISLAM 🌸

Teacher: Ustadzah Ummu Mu'adz حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Ustadzah membuka dengan doa. Dan ustadzah menyampaikan bahwa kita berada dalam waktu yang luar biasa. Beliau mengingatkan kita untuk senantiasa memperbanyak sholawat dan memperbanyak banyak doa karena hari ini adalah hari dimana mustajabnya doa, yaitu di hari Jum'at. Allah sangat bergembira dengan hambaNya yang berdoa.

Mari kita mendoakan saudara-saudara kita, doa untuk saudara kita yang tanpa diketahui saudara kita.

🔸🔸🔸

🔖Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diam maka dia akan selamat.” (HR. Ahmad no. 6481)

🔖Dalam Musnad Imam Ahmad dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ ، وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ

“Tidaklah istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidaklah istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya.”

(HR. Imam Ahmad, dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani).

Darimana datangnya hati yang hitam kecuali dari banyaknya hal-hal yang tidak bermanfaat dari perkataan dan perbuatan kita.

Hendaknya kita memperhatikan apa yang akan kita ucapkan, apa yang akan dikeluarkan oleh lisan kita karena ada malaikat yang selalu berada di samping kita dan mencatat semua perkataan yang kita keluarkan.

🚨Di sebelah kanannya adalah malaikat pencatat perkataan dan perbuatan baik, sedangkan di sebelah kirinya adalah malaikat pencatat perkataan dan perbuatan buruk. Tidak ada satu pun perkataan yang terucap, baik perkataan itu baik atau buruk melainkan ada malaikat yang senantiasa mengawasi dan hadir bersamanya untuk mencatat ucapannya tersebut.

Diantara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. 

🔖Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara tanda kebaikan keIslaman seseorang: jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.”
(Hadits hasan, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2318 dan yang lainnya)

🚨Hendaknya kita memperhatikan apa yang kita ucapkan, apakah bermanfaat atau tidak. Dan hendaknya kita berpikir sebelum berucap.

🍃Dan ini adalah bagian dari jihad melawan hawa nafsu.

🔸🔸🔸

🔖‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه

“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat”,

Berkata Ibnu Rajab rahimahullah,

“Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya”
(Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291).

🚨Bukanlah urusan kita mengevaluasi orang lain, tapi kita harus banyak mengevaluasi diri kita sendiri.

"Berbahagialah orang yang disibukkan dengan aibnya daripada sibuk dengan aib orang lain."
(HR. Al-Bazzar, dengan Sanad hasan)

🔸🔸🔸

🔖Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ditanya tentang (dosa) yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الفَمُ وَالفَرْجُ

“(Dosa) lidah dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004, dinilai hasan oleh Al-Albani)

🍂Karena sebab lisan inilah seseorang bisa terjerumus dalam banyak masalah.

Bukankah kita sering membaca surat Al-kahfi setiap hari Jum'at❓ 

Dan Allah menyampaikan kepada kita.

🔖Allah Ta'ala berfirman:

وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّآ أَحْصٰىهَا  ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا  ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

"Dan diletakkanlah Kitab (catatan amal), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, Betapa celaka Kami, Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya, dan mereka dapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun."

(QS. Al-Kahf 18: Ayat 49)

Dimana diri kita, saat membaca ayat ini

🔖Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa nasihat kepada Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, di antara nasihat tersebut adalah perkataan beliau:

وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ.

Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.

(Adabud-Dunya wad-Din. ‘Ali bin Muhammad bin Habib Al-Mawardi. Tahqiq: Muhammad Karim Rajih. Dar Iqra’)

📝Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadits di atas melarang seseorang untuk banyak tertawa dan bukan melarang seseorang untuk tertawa. Tapi tertawa yang banyak dan berlebih-lebihanlah yang mengandung celaan.

عن ابن عباس -رضي الله عنهما- قال: بِتُّ عند ميمونة، فقام النبي -صلى الله عليه وسلم- فأتى حاجَتَه، فغسل وجهه ويديه، ثم نام، ثم قام، فأَتى القِرْبَة فأطلق شِنَاقَهَا، ثم توضأ وضوءا بين وضوءين لم يُكْثِرْ وقد أبلغ، فصلى، فقمت فَتَمَطَّيْتُ؛ كراهية أن يرى أني كنت أَتَّقِيهِ، فتوضأت، فقام يصلي، فقمت عن يساره، فأخذ بِأُذُنِي فَأَدَارَنِي عن يمينه، فَتَتَامَّت صلاته ثلاث عشرة ركعة، ثم اضطجع فنام حتى نَفَخ، وكان إذا نام نَفَخ، فَآذَنَهُ بلال بالصلاة، فصلَّى ولم يتوضأ، وكان يقول في دعائه: «اللهم اجعل في قلبي نورا، وفي بَصري نورا، وفي سمعي نورا، وعن يميني نورا، وعن يساري نورا، وفَوْقِي نورا، وتحتي نورا، وأمامي نورا، وخلفي نورا، واجعل لي نورا»

Dari Ibnu Abbas -raḍiyallāhu 'anhumā-, ia berkata,

"Saya pernah menginap di rumah Maimunah. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menuntaskan hajatnya, lantas membasuh wajah dan kedua tangannya, lalu tidur. Kemudian bangun dan langsung menuju tempat kantong air dan membuka tali penutupnya. Kemudian beliau berwudhu dengan wudhu yang pertengahan, tidak berlebihan air namun sudah mencukupi, lalu salat. Aku pun bangun dan membentangkan badan karena khawatir beliau tahu kalau aku terus memerhatikannya. Lalu aku berwudhu. Beliau bangkit untuk salat lagi dan aku langsung berdiri di sebelah kirinya. Beliau memegang telingaku dan memutarku ke samping kanan beliau, hingga sempurna salat beliau sebanyak tiga belas rakaat. Kemudian beliau berbaring. 

Kemudian berdoa "Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam pandanganku cahaya, dalam pendengaranku cahaya. Di sebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahanya, di depanku cahaya, di belakangku cahaya dan jadikanlah untukku cahaya.

🔸🔸🔸

🚨Sibukkanlah dengan amalan yang bermanfaat untukmu. Kesibukan yang mendekatkanmu pada Allah. Pikirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan mentadabburi nya. Dan bertafakur tentang Asma' dan sifat Allah.

Tinggalkan memikirkan aib orang lain, perbanyaklah perbaikan diri sendiri. 

Betapa indahnya hidup dalam taat kepada Allah.

🚨Jangan habiskan waktu dengan memikirkan yang tidak penting, mengapa ini begini, mengapa itu begitu, hal-hal yang tidak membawa pada perbaikan dirimu.

🍂Berlebihan dalam makan juga itu mengurangi ketaatan. Karena kebanyakan makanan akan mengurangi ketaatan. Karena seseorang jika perutnya dipenuhi makanan akan menyebabkan beratnya taat tetapi mudah pada maksiat . Rasa lapar membersihkan hati, menyirami hati pada ketaatan.

🍂Penuhnya perut akan membuat kuatnya syahwat farj (kemaluan).

🔖Ibnu Rajab rahimahullah berkata,

Sedikit makan itu lebih baik dari pada banyak makan, ini lebih manfaat bagi kesehatan badan.

🍂Barangsiapa yang sedikit makan, dia akan mudah faham.

🍂Jika kamu ingin badanmu sehat, maka kurangi makan. Yang demikian akan memudahkanmu untuk beribadah dan bangun pada malam hari.

Bagaimana mungkin seseorang yang perutnya dipenuhi makanan mudah untuk bangun malam

🍂Seorang mukmin dapat makan dengan sedikit, karena makanan satu cukup untuk berdua, makanan dua cukup untuk bertiga.

🔖Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.”

“Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”

(HR. Ahamd, Ibnu Majah, dan Hakim)

🔖Syaikh Muhammad Al-Mubarakfury menjelaskan,

ﻭﺍﻣﺘﻼﺅﻩ ﻳﻔﻀﻲ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﺴﺎﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺪﻧﻴا

“Penuhnya perut (dengan makanan) bisa menyebabkan kerusakan agama dan dunia (tubuhnya)."

(Tuhfatul Ahwadzi, Cet Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah)

🔸🔸🔸

Demikian juga mengurangi tidur.

Waktu setelah subuh adalah ada waktu yang luar biasa.

Demikian juga Rasulullah ﷺ melarang tidur waktu ashar. Adapun tidur siang(qailulah) ada kebaikan di dalamnya.  

🔖Dari Anas radhiyallahu 'anhu , Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,

قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ

“ Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan mengambil tidur siang."

(HR. Abu Nu'aim dalam Ath-Thibb 1:12 ; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah , no. 1647)

Hendaklah kamu memperbaiki akhlaqmu. 

Perbaiki ketaatanmu. 

Sesungguhnya dalam diri kita ada nafsu amarah dan nafsu muthmainnah. 

Dan ketaatan akan membawa kita pada nafsu muthmainnah.

🔖Dalil jelas sekali untuk melarang kita duduk bersama Ahlu bid'ah, bersama orang-orang yang mendahului hawa nafsunya.

وقد نزل عليكم في الكتاب أن إذا سمعتم آيات الله يكفر بها ويستهزأ بها فلا تقعدوا معهم حتى يخوضوا في حديث غيره إنكم إذاً مثلهم

“Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Al Qur’an bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kalian duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kalian serupa dengan mereka.”

(QS. An-Nisaa’ : 140)

🍂Ustadzah menutup dengan doa

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

"Ya Allah, tampakkanlah kepadaku kebenaran sebagai kebenaran dan kuatkanlah aku untuk mengikutinya serta tampakkanlah kepadaku kesalahan sebagai kesalahan dan kuatkan pula untuk menyingkirkannya."

(HR Imam Ahmad)

والله أعلم بالـصـواب

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


🕰️ 16 Muharram 1442 H/ 4 September 2020

📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Ani, Lina, Ummu Khansa

Post a Comment

0 Comments