JIHAD MELAWAN HAWA NAFSU #3


 - بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 KELAS STUDI ISLAM 🌸

Teacher: ustadha Om Mo'adz حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

🔖Ustazah mengingatkan kita bahwa kita mungkin berada di jum'at terakhir di bulan haram. Bukan karena jum'at terakhir, tapi karena bulan haramnya. Maka mari kita manfaatkan waktu berharga ini sebaik-baiknya. Setelah ini kita akan memasuki tahun baru hijriyah. Ini waktu untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan di tahun depan, dengan memuhasabah apa yang telah kita lakukan di tahun-tahun yang lalu.

Sebuah adat dan kebiasaan bagaimana masyarakat saling menyapa dan mengucapkan selamat di tahun baru. Ini hal yang perlu kita peringatkan. Tak ada yang kita lakukan sebagai amalan khusus. Namun ini kesempatan untuk mengevaluasi amalan-amalan, ibadah, hubungan kita dengan Allah.

🌷Selain itu Allah ﷻ telah mempersatukan kita dalam ukhuwah islamiyah. Bukan hanya yang berada di Suriah, Yaman, Mesir. Tapi kita semua di semua negara dipersatukan dengan ukhuwah islamiyah.

📌Sebelumnya kita belajar tentang jenis-jenis nafs (jiwa) yaitu :

✅ ➊. Nafs muthmainnah

✅ ➋. Nafs lawwamah

           Nafs lawwamah, adalah jiwa yang mencela dirinya sendiri. 

           Kapan itu terjadi? Ketika telah melakukan sebuah dosa.

✅ ➌. Nafs ammaarah bis suu'.

🌷Kita memuhasabah diri kita atas segala amal yang kita tinggalkan, dan hal-hal yang mubah. Tanyakan pada diri kita kenapa kita melakukan hal yang mubah ini, seperti : makan, minum.

📌Hisablah dirimu setiap beramal apakah kamu akan melakukannya atau tidak, pertimbangkanlah sebelum melakukannya❗❗❗

🌷Setiap dari kita pasti terjatuh dalam dosa, waliyadzubillah. Sehingga ikatlah lisan-lisan kita dengan istighfar, senantiasa memohon ampun kepada Allah ﷻ.

💎❶.Hisablah dirimu yang pertama atas kewajiban-kewajiban, apakah engkau kurang dalam melaksanakan kewajiban. Sehingga engkau berusaha menutupi kekurangan-kekurangan dalam melaksanakan kewajiban.

📖📖 Allah ﷻ berfirman di dalam Qs. Al Hasyr ayat 18 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian kepada Allôh dan hendaklah setiap jiwa melihat apa yang sudah dia kerjakan untuk esok hari, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.”

Berkata ‘Umar bin Al Khoththôb rodhiyallahu ‘anhu:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ

Artinya : “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah  kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amalan."

📌 Orang yang bertaqwa lebih keras dalam memuhâsabah dirinya daripada seorang sekutu (rekan kerja) yang tamak yang membuat perhitungan dengan rekan kerjanya.

💎❷ Kemudian hisablah dirimu dalam larangan-larangan-Nya apakah kamu terjatuh di dalamnya sehingga engkau bersegeralah bertaubat memohon ampunan-Nya.

Seorang yang beriman memuhâsabah dirinya dan mengawasinya serta meluruskannya supaya berada di atas keadaan yang paling baik, maka dia memuhasabah dirinya atas amal perbuatannya, memaksakan dirinya sendiri supaya beribadah dan taat sehingga bisa beribadah dengan keikhlasan yang sempurna.

💎❸.Kemudian kita memuhasabah diri kita tentang apa yang telah kita katakan. Karena setiap hamba akan ditanya tentang pendengarannya, penglihatannya, hatinya.

📖📖 Allah ﷻ berfirman di dalam surat Al - Isra' ayat 36 :

....إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡءُولًا ۞

Artinya : “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

📌 "Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab."

🌷Wajib atas seorang muslim memuhasabah dirinya dan berjuang dalam menghadapi apa yang terbetik dalam hatinya dan was-was hatinya, karena awal kebaikan dan kejelekan adalah bisikan-bisikan hati dan apa yang datang padanya.

🔮 Perhatikan perkataan Imam Ahmad yang begitu mengagumkan : "Seorang tidak akan sampai pada derajat ahli fiqih hingga ia marah kepada manusia karena Allah."

🔮 Muhammad bin Waasi’ berkata : “Kalau seandainya dosa itu memiliki bau maka tidak seorangpun dari kalian yang akan duduk denganku”.

🔮 Betapa indahnya nasehat Ibnul Qoyyim menyebutkan bahwa muhasabah diri dapat dilakukan dengan memulai dari melihat perbuatan-perbuatan yang wajib, bila dia mendapatkan kekurangan maka usahakan memenuhinya.

Kemudian larangan-larangan Allah, bila dia mengetahui bahwa dia telah berbuat satu dosa, maka tutuplah dengan taubat, istighfar dan kebaikan yang dapat menghapusnya.

Muhasabah diri atas kelalaian, dan menutupinya dengan dzikir dan menghadap Allah.

Bermuhasabah diri atas gerak-gerik anggota tubuh, ucapan lisan, perjalanan kedua kaki, perbuatan tangan, dan pendengaran kedua telinga, apa yang kamu inginkan dengan ini semua? dan untuk siapa dia melakukannya? dan demi apa kamu melakukannya?

📌 Diantara faedah muhasabah diri adalah :

✨ Mengetahui hak Allah ﷻ, karena dasar muhasabah diri adalah bermuhasabah atas keteledorannya terhadap hak Allah ﷻ.

✨ Muhasabah nafsu mewariskan kepada ma'rifh hak-hak Allah ﷻ.

📌 Kesuksesan tidak akan bisa kita dapatkan keuali dari taufiq Allah ﷻ, maghfirah dari Allah.

📌 Dan diantara faedah dari mengetahui hak-hak Allah ﷻ adalah :*

▪️ Kita tidak pernah merasa bahwa amal kita telah diterima karena tidak ada khabar dari Allah ﷻ bahwasanya amal kita diterima!

▪️ Berusaha sekuat mungkin untuk taat dan meninggalkan kemaksiatan agar mempermudah muhasabah.

❗️Jadilah engkau anak-anak akhirat janganlah berlomba-lomba dalam harta dunia.

📖Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: "Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: 'Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya."

Faedah hadits : Menunjukkan bahwa jika seseorang bermudah-mudahan dan seenaknya saja memilih yang ia suka padahal perkara tersebut masih samar hukumnya, maka ia bisa jadi terjerumus dalam keharaman.

📌Para ulama salaf dahulu mereka sangat menjauhi perbuatan atau makanan atau harta harom bahkan ada diantara mereka meninggalkan hal-hal yang halal atau dibolehkan karena takutnya mereka terjatuh di dalam perkara yang harom.

📖Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ

Artinya : "Tinggalkanlah segala yang meragukanmu dan ambillah yang tidak meragukanmu."

🌷Salah satu hikmahnya adanya sholat sunnah rawatib adalah sebagai pelengkap atau penyempurna kekurangan yang mungkin selalu terjadi di dalamnya ( sholat fardhu ).

Nabi shalallahu alaihi wasallam shalat malam sehingga kakinya pecah-pecah, lalu beliau berkata : "Tidakkah aku ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur."

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

🕰️ Jum'at, 25 Dzulhijjah 1441 H / 14 Agustus 2020 M
📝 Penerjemah oleh al ukh Ainil Maqshuroh, Lina Ummu 'Abdillah & Fitrah

Post a Comment

0 Comments