Bersegera Dalam Kebaikan

- بسم الله الرحمن الرحيم -

🌸 KELAS STUDI ISLAM 🌸

Teacher: ustadha 'Aafiyah  حفظهاالله

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿


Kita sedang dalam waktu-waktu emas yang sangat berharga, namun masalah yang sering terjadi adalah dimana sebagian orang semangat pada awalnya, namun lama-kelamaan dilanda oleh kebosanan. Maka bersegera dalam kebaikan itu merupakan taufiq dari Allah.

🌹 Allah ﷻ berfirman :

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa". (Q.S : Ali-Imran 3:133).

Maka bagaimana bisa kita membanggakan dunia yang fana, dan melupakan Akhirat yang kekal❓

🌹 Dan di ayat yang lain Allah ﷻ berfirman:

سَابِقُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ

"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi....,".
(Q.S : Al-Hadid 57:21).

Dan banyak orang yang mampu dan menginginkan berbuat kebaikan, namun ia tidak segera melakukannya sedangkan waktu terus berjalan. Berapa banyak dari kita yang berangan-angan menghafal Al-Qur'an, membaca kitab-kitab, hingga sekarang usianya semakin bertambah, namun ia belum mewujudkannya, bahkan hingga kematian mendatanginya.

Karena ia senantiasa mengatakan "nanti, besok, nanti, besok."

Dan betapa banyak pula dari kita yang berangan-angan untuk menyelesaikan ini dan itu, mendapatkan ijazah, pekerjaan, menikah, dan seterusnya hingga angan-angan itu melalaikan amal kebaikan yang sebenarnya ia ingin melakukannya, namun dia sering menundanya.

Sedangkan Rasulullah ﷺ bersabda:

بادروا بالأعمال الصالحة

"Bersegeralah dalam amal shalih".

Menjenguk orang sakit termasuk amal shalih. Begitu pula menuntut ilmu termasuk amal shalih, melakukan amal-amal baik, bekerja, dan sebagainya juga termasuk amal-amal shalih, itu kembali kepada niat seseorang saat melakukannya, bukankah kita semua sudah tidak asing lagi dengan hadits : "Sesungguhnya amalan sesuai dengan niatnya"

Berapa banyak waktu kita yang habis karena berangan-angan

Ketika kita menunda-nunda sesuatu, demi Allah ingatlah, sebenarnya apa yang kita tunggu

Bukankah kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada ketika setelah ini, maka ketika kita mendapatkan waktu yang luang untuk melakukan kebaikan itu, maka lakukanlah.

"Bersegeralah dalam beramal shalih". 
Maksud dari sabda Rasulullah ﷺ diatas adalah : Manfaatkanlah kesempatanmu.

Maka apa yang dikatakan oleh Allah dan Rasul-Nya: "Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba nanti pada hari kiamat, sehingga Allah akan menanyakan tentang 4 perkara:
1️⃣ Tentang umurnya dihabiskan untuk apa?
2️⃣ Tentang ilmunya diamalkan atau tidak?
3️⃣ Tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan kemana dia habiskan?
4️⃣ Tentang tubuhnya, capek / lelahnya untuk apa?”

Ingatlah selalu hadits ini, apa yang akan kita jawab❓

Dan berapa banyak kita dapati pemuda/i zaman ini yang akhlak dan perkataannya kurang baik bahkan rusak. maka bagaimana seseorang bisa merasa tidak ada peluang untuk berbuat amal shalih.

Bukankah pada hari kiamat seorang hamba tidak akan melanjutkan langkah kakinya kecuali setelah ia menjawab 4 pertanyaan Allah❓

Lihatlah bagaimana Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu'anhu yang ketika melihat kesempatan kebaikan, tidaklah ia pernah meninggalkannya. Ketika Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menanyakan siapa yang mau melakukan kebaikan ini? Maka tidaklah dijawab oleh Abu Bakar kecuali "Na'am, na'am".

Tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia gunakan

"Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban atasnya) tentang umurnya kemana dia habiskan, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakan❓"

Ganjaran amalan shalih dari Allah itu tidak main-main, tidak sedikit. Seperti dua rakaat shalat sunnah sebelum fajar, ganjarannya adalah DUNIA DAN SEISINYA, maka apa alasanmu untuk tidak bersegera❓

Para Sahabat bersaing untuk melakukan perbuatan baik. Mereka selalu bertanya tentang perbuatan terbaik untuk mendapatkan surga. Mereka sangat peduli dengan dunia akhirat. tidak seperti kita hari ini, orang bersaing dalam hal-hal yang sia-sia.

Bahkan ketika salah seorang sahabat keluar untuk berjihad, kemudian ia ditanya "apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?" lalu ia menjawab: "aku meninggalkan bagi mereka Allah dan Rasul-Nya". 

Begitu mereka bersegera dalam kebaikan. Ketika Rasulullah ﷺ ingin berangkat untuk perang pada perang Tabuk, maka terbukalah pintu-pintu kebaikan. Maka beliau mengajak orang kaya untuk berinfak dan berjihad baik jihad dengan jiwa maupun jihad dengan harta. Maka saat itu Umar berkata: "Hari ini aku akan mengalahkan Abu Bakar" Maka aku pun berinfak dengan setengah hartaku.”

Rasulullah ﷺ bertanya pada Umar, “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”. Umar menjawab, “Setengahnya lagi". Tak lama kemudian datanglah Abu Bakar dengan membawa seluruh hartanya. Rasulullah ﷺ pun bertanya padanya “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”, Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya". Mendengar jawaban itu, Umar berkata, Aku tidak akan bisa mengalahkan Abu Bakar selamanya.

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah bahwa nafasmu terbatas dan begitu pula waktu-waktumu di dunia ini terbatas dan ketahuilah bahwa kehidupan ini adalah "KESEMPATAN".

Dahulu Utsman radhiyallaahu'anhu adalah sahabat yang paling kaya, yang paling mudah keadaannya, dan ketika ia mendengar seruan Rasulullah ﷺ untuk mempersiapkan pasukan kaum Muslimin ia mengatakan: "Wahai Rasulullah.. "Aku akan menyiapkan 100 ekor unta." 

Kemudian Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam mengatakan bersungguh-sungguhlah dalam berinfak, maka utsman mengatakan "Aku akan mempersiapkan 200 unta." kemudian Rasulullah ﷺ mengatakan untuk yg ketiga kalinya lagi dan Utsman menjawab "orang yg kaya, setia, dan mencintai Rasulullah; saya akan menginfakkan 300 unta". Maka Rasulullah ﷺ tidak melakukan apapun selain mendoakannya dengan doa : “Ya Allah, ridhoilah utsman, karena sesungguhnya aku ridho kepadanya".


Ingatlah hadits ini: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara", yaitu :
  1. Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
  2. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
  3. Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
  4. Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
  5. Hidupmu sebelum datang matimu.

Wahai Rasulullah, Ketika aku mati syahid, apakah aku masuk surga sedangkan aku dalam keadaan pincang?
Maka Rasulullah ﷺ menenangkannya dan berkata : "Penghuni surga tidak ada yang pincang dan cacat". itu adalah perkara Umar ibn Al-Jamuh. Dan Allah muliakan Umar bin Al-Jamuh dengan mati syahid.

Sebagaimana kita sebutkan pekan lalu, terkadang kita menyusahkan diri kita dengan amal-amal yang sulit kita lakukan. Padahal terdapat amalan yang mudah yang dikabarkan oleh Rasulullah ﷺ yaitu dzikir, bisa dilakukan meskipun saat kita berada di dapur, dan bisa dilakukan ketika kita sedang berpuasa.

Amalan-amalan tergantung niatnya.

Maka Akhowaaty, mari kita bersegera dalam kebaikan. Jadikan diri kita penuh penuh penuh dengan kebaikan di hari-hari ini. Pintu-pintu kebaikan sangat banyak dan terbuka, akan tetapi dimanakah orang-orang yang bersegera salam kebaikan❓

Wahai pecinta kebaikan, kemarilah.

🌹Allah ﷻ berfirman:

 وَمَا تُقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ ٱللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًاۚ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌۢ 

"Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(Q.S Al-Muzzammil 73:20).

📌Janganlah kita bersedih ketika kita tidak bisa bersedekah sebagaimana orang-orang kaya bersedekah. Jangan sedih ketika kita belum punya sesuatu untuk disedekahkan karena sedekah tidak harus selalu menggunakan harta, dan sedekah bukan amalan yang dikhususkan bagi orang-orang kaya.

Dahulu orang-orang fakir datang kepada Rasulullah ﷺ, mereka mengeluh karena tidak bisa bersedekah, maka Rasulullah ﷺ memberi kabar gembira kepada mereka bahwa "setiap tasbihmu adalah sedekah, setiap amar ma'ruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan adalah sedekah". Masyaa Allah, Allah memberikan jalan keluar kepada kita.

*amar ma'ruf dan nahyi mungkar yakni menyeru kepada kebaikan dan melarang kepada kemungkaran.

🔹Setiap tasbih = sedekah
🔸Setiap tahmid = sedekah
🔹Setiap tahlil = sedekah
🔸Amar ma'ruf = sedekah
🔹Nahyi munkar = sedekah, bahkan 
🔸Tidur bersama pasangan (memberikan haknya) = sedekah.

Kemudian sahabat bertanya: "Yaa Rasulullah, dengan seseorang menyalurkan syahwatnya bisa menjadi sedekah??", kemudian Rasulullah ﷺ menjawab: "bayangkan ketika seseorang menyalurkannya melalui yang haram maka ia akan mendapatkan dosa, maka demikian pula pada yang halal, maka baginya pahala."

Dari Abu Dzar radhiyallahu‘anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah ﷺ berkata kepada Nabi ﷺ, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi ﷺ bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqoh❓ Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh “.

Bahkan tidur bisa menjadi ibadah, ketika kita tidur malam supaya menguatkan tubuh kita pada siang harinya, maka ini terhitung Ibadah. Sebagian dari orang justru terbalik, malam menjadi siang, siang menjadi malam.

Yang menjadikan kita mendapatkan pahala dari setiap amalan kita adalah niat kita, meskipun itu adalah hal dunia, seperti bertabarruj dan berdandan untuk suami, itupun akan menjadi amalan yang berpahala.

Terkadang, niat yang baik itu bisa mendahului amalan, ketika engkau berniat kebaikan, benar-benar niat untuk melakukannya, namun akhirnya ia tidak mampu melakukannya, maka telah dituliskan bagi pahala kebaikan.

Bayangkan kehidupan Surga yang kekal lagi panjang.

Mereka adalah para sahabat nabi ﷺ. ketika mereka mendengar seruan Nabi ﷺ mereka langsung berlomba-lomba dalam kebaikan.

Pada perang Badar ia mendengar Nabi ﷺ bersabda, “Bangkitlah kalian menuju Surga yang lebarnya seluas langit dan bumi.” Umair bin al-Hammam bertanya, “Wahai Rasulullah, Lebar Surga seluas langit dan bumi?” Beliau menjawab, “Benar,” Umair berkata, “Bakhin-bakhin.” Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu mengatakan Bakhin bakhin?”, Umair menjawab, “Demi Allah, Tidak wahai Rasulullah, aku hanya berharap, mudah-mudahan aku termasuk penghuninya.” Rasulullah bersabda, “Sungguh, engkau termasuk penghuni Surga.”

Umair lalu mengambil beberapa biji kurma dari tempat makanannya lalu menyuapnya. Kemudian berkata, “Sekiranya aku masih hidup sehingga menghabiskan kurma ini, sungguh ini merupakan kehidupan yang sangat panjang.” Selanjutnya ia melemparkan kurma yang masih tersisa untuk maju berperang sebentar kemudian ia terbunuh dalam peperangan ini. (HR. Muslim, 1901.)

Apakah saat ini penting bagiku untuk menjadi yang tercantik pada suatu pesta❓ apakah saat ini penting bagiku untuk memiliki rumah yang paling mewah❓
Ataukah yang terpenting bagiku adalah aku menjadi seseorang yang banyak ibadahnya❓ demi Allah bersegeralah dalam kebaikan demi ganjaran yang abadi.

Ketika kita berlomba-lomba dalam perkara dunia yang fana ini, maka sesungguhnya ini adalah kerugian.

💕Dari Ummul mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi ﷺ keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau ﷺ kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau ﷺ bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan," Juwairiyah menjawab, "Ya". Nabi ﷺ lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: "Subhanallah wa bihamdihi 'aadada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi - Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya. sebanyak hitungan makhlukNya, sesuai dengan keredhaan ZatNya, seberat timbangan 'arasyNya dan sepanjang beberapa kalimahNya." 
(Riwayat Muslim).

Bagi yang belum sanggup berhaji, maka Rasulullah ﷺ memberitahukan bahwa ia bisa melakukannya dan dia di rumahnya.
melakukan amalan yang ganjarannya seperti haji. dengan berdzikir setelah sholat subuh sampai waktu terbit matahari, kemudian shalat 2 rakaat setelah ukuran matahari setinggi anak panah. maka baginya pahala haji sempurna.

Ketika Allah mencintai seseorang, maka Allah akan mengujinya, bagaimana itu? yakni ketika seseorang diuji, itu akan menjadi penghapus dosa atau mengangkat derajat.

💕Amalan-amalan yang ditekankan Rasulullah ﷺ pada hari-hari ini adalah dzikir. Sebagaimana sabdanya ﷺ: "karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya," (HR Ahmad).

Maka sibukkanlah diri kita untuk berdzikir, karena ini adalah amalan yang bisa dilakukan bahkan ketika kita sedang diatas tempat tidur.

🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿🌷🌿

🕰️ 5 Dzulhijjah 1441 H/ 26 Juli 2020

📝 Diterjemahkan oleh al-ukh Atikah Tsary and Fitrah

Post a Comment

0 Comments