Bagaimana menanamkan sifat Ihsan kepada seorang anak?


Bismillaah...

____________

Q: "Bagaimana mengajarkan Ihsan kepada anak kita ketika dia mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain, sementara kita juga merasa kesal?"

A: Paling pertama adalah kita mengingatkan diri kita apa tujuan kita menjadi seorang ibu. Kita menjadi seorang ibu karena kita mengharapkan bahwa kelak ada dari anak keturunan kita yang mampu membawa kita ke Surga. Ini adalah hal yang paling pertama yang harus kita tanamkan. Kita harus mengecek kembali niat-niat kita, untuk apa kita menjadi seorang ibu, apa harapan kita dibalik itu semua?. Bukankah kita menginginkan Surga? Ketika seseorang menginginkan Surga, maka dia harus bersabar merawat kesabaran itu, jangan sampai kesabaran itu pupus hanya karena masalah yang kecil.

Membimbing seorang anak memang bukanlah perkara yang mudah, akan banyak ujian dan cobaannya, namun yang harus kita sadari bahwa cobaan ini yang harusnya kita nikmati, kerikil2 kecil inilah yang akan mengantarkan kita ke Surga. TERKADANG SEORANG ANAK MELAKUKAN SEBUAH KESALAHAN, BUKAN KARENA MEREKA MENGINGINKANNYA, TETAPI KARENA MEREKA MEMBUTUHKAN DIDIKAN DARI SEORANG IBU.

Adapun ketika seorang ibu merasa kesal karena mungkin sebuah masalah diluar sampai dibawa kerumah hingga melampiaskan ke anak, Ustadzah tidak habis fikir, bagaimana mungkin seorang anak yang memang diciptakan dengan bentuknya yang mungil, lucu, tingkah mereka yang seharusnya membuat kita terhibur justru membuat kita merasa kesal? Maka ini harus kita perbaiki dalam diri kita. Padahal Allah menciptakan anak-anak sebagai Qurrata 'ain (Penyejuk Mata), ketika kita masuk rumah melihat mereka, harusnya kita merasa bahagia, bukan malah melampiaskan emosi kepada anak kita. Sebab melampiaskan emosi kita kepada seorang anak justru akan berdampak buruk bagi mereka dikemudian hari.

Ustadzah menyarankan untuk mentarbiyah (mendidik) seorang anak sejak kecil, DAN HAL ITU TIDAK AKAN MAMPU DILAKUKAN OLEH SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA JIKA DIRINYA SENDIRI TIDAK TERTARBIYAH. Artinya, kita harus melatih diri kita terlebih dahulu, bagaimana merawat kesabaran, mengembalikan segala urusan kepada Allah, meningkatkan ketaqwaan, kesabaran, dan tawakkal kita kepada Allah, baru kemudian kita bisa menanamkan semua hal tersebut kepada anak kita.

KETIKA KITA INGIN MENGAJARKAN ANAK KITA KESABARAN, MAKA KITA YANG HARUS LEBIH DAHULU BERSABAR.

SERING-SERINGLAH MENDOAKAN ANAK KITA, SEMOGA ANAK KITA DIBERI KETAQWAAN OLEH ALLAH DENGAN WASILAH KITA SEBAGAI IBUNYA.

Kesimpulannya, perbaiki niat kita menjadi seorang ibu, kita berharap anak kita lah yang akan menarik tangan kita masuk ke Surga Allah. Bukankah itu yang kita inginkan? Memang surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang di senangi oleh syahwat, jika melampiaskan emosi kepada anak membuat kita merasa lega, tentu HAL ITU SANGAT TIDAK PANTAS UNTUK KITA LAKUKAN.

Wallahu A'lam.

  💓 Dijawab oleh ustadha Om Mo'adz حفظها الله

Post a Comment

0 Comments